Proteksi Naik 90 Persen, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Sarankan Masker Dobel – Prima Radio Surabaya
By: Date: 1 Juli 2021 Categories: berita kesehatan,Health,Health Info,kesehatan
Ilustrasi Masker ganda masker kain

primaradio.co.id – Dokter spesialis penyakit dalam Andi Khomeini Takdir menyarankan masyarakat disiplin menggunakan masker untuk mencegah penularan Covid-19 yang kembali meningkat. Bahkan satu masker saja dianggap tidak cukup untuk mengurangi risiko penularan varian baru Covid-19.

Ketua Junior Doctor Network (JDN) itu mengatakan anjuran masker dobel itu berasal dari hasil riset Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat, yang menunjukkan efektivitas masker mencegah virus corona meningkat jika digunakan dua lapis.

“Kalau kita hanya menggunakan satu, maka tingkat proteksi yang dihadirkan oleh si masker itu terhadap virus ini sekitar 60 sampai 80 persen. Tapi kalau kita menggunakan dua lapis, maka tingkat proteksinya bisa naik sampai 90 persen,” jelas Andi pada Dialog Produktif Semangat Selasa yang disiarkan secara virtual pada Selasa, 29 Juni 2021.
Tetapi penggunaan masker dobel juga harus disesuaikan dengan situasi. Andi memberi contoh bila seseorang sedang berolahraga sendirian di tempat terbuka, maka satu masker saja sudah cukup.

Karena metabolisme dia meningkat, perlu oksigen yang lebih banyak ya,” ujar dokter spesialis penyakit dalam itu.

Menanggapi lonjakan tajam kasus Covid-19 dalam tiga pekan terakhir ini, Andi mengatakan protokol kesehatan masyarakat harus dievaluasi.

“Jadi belum cukup aman bagi semua untuk hands down. Jangan dikendurkan dulu pertahanannya. Pertahanan kita sekarang adalah mengkombinasikan 3M, bahkan 5M. Tapi intinya adalah bagaimana semua orang disiplin menggunakan masker, disiplin dengan perbaikan kualitas udara dalam dan luar ruangnya,” kata Andi.

Adapun untuk pemakaian masker dobel yang benar bukanlah masker medis yang ditambah dengan masker medis lagi, tapi masker medis yang ditambah masker kain.

Masker bedah menjadi tidak efektif karena masker bedah biasanya terpasang longgar dan masih menyisakan celah di atas hidung dan di pipi. Akibatnya, masih ada partikel udara maupun droplet yang bisa masuk dari celah ini.

Selain itu, masker bedah yang longgar juga mudah melorot ke bawah hidung. Berbeda dengan masker kain yang umumnya dapat diatur kekencangannya dan pas saat dipakai di wajah. Oleh karena itu, penggunaan masker dobel, kombinasi antara masker bedah dan masker kain bisa memberikan perlindungan yang lebih baik. (bee)

Sumber: Tempo