Rekomendasi Obat Radang Gusi yang Ampuh, di Rumah dan di Apotek
By: Date: 26 November 2020 Categories: Gigi dan Mulut,Gingivitis,Health Centers,kebersihan gigi,menggosok gigi,menyikat gigi,obat sakit gigi,penyakit gigi,penyakit gusi,radang gusi,sikat gigi

Gingivitis adalah peradangan gusi yang jadi masalah kesehatan gigi dan mulut paling umum. Gingivitis membuat gusi bengkak dan mulut terasa nyeri nyut-nyutan tidak karuan. Untungnya, ada sejumlah obat radang gusi alami maupun medis yang dapat menjadi cara mengobati radang gusi dan meredakan gejalanya agar tidak makin parah. Apa saja?

Pilihan obat di apotek untuk radang gusi

Penyebab utama radang gusi (gingivitis) adalah penumpukan plak di permukaan gigi atau di bawah garis gusi. Plak yang terus menumpuk karena adanya infeksi bakteri pun dapat menyebabkan gusi meradang.

Tanpa pengobatan mumpuni, kondisi ini dapat berubah menjadi infeksi yang lebih serius seperti periodontitis. Maka dari itu, Anda butuh obat yang tepat agar radang gusi tidak bertambah parah.

Berikut pilihan obat yang umum dipakai untuk mengatasi gingivitis atau radang gusi:

1. Obat pereda nyeri

obat radang gusi

Dalam kasus tertentu, radang gusi juga bisa disertai dengan rasa nyeri atau nyut-nyutan yang bisa saja menjalar hingga ke kepala. Nah, Anda bisa minum obat paracetamol atau ibuprofen untuk meredakan nyeri tersebut.

Kedua obat ini dapat membantu meredakan radang gusi sekaligus mengurangi rasa sakit di bagian gusi yang bermasalah.

Baik paracetamol dan ibuprofen dapat dibeli di apotek tanpa resep dokter. Meski begitu, Anda diharuskan untuk selalu berhati-hati dan membaca aturan pakai obat sebelum menggunakannya.

Bila Anda merasa kurang paham atau ragu-ragu terhadap dosis yang harus diminum, langsung tanyakan ke apoteker atau dokter. Dokter dan apoteker akan membantu menjelaskan cara pakai sekaligus dosis yang aman untuk kondisi Anda.

2. Antibiotik

antibiotik untuk obat radang gusi

Apabila peradangan gusi disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter akan meresepkan antibiotik. Antibiotik memiliki fungsi untuk melawan atau menghambat pertumbuhan bakteri penyebab infeksi.

Dengan begitu, risiko Anda mengalami infeksi gusi serius dapat dihindari.

Namun, obat antibiotik untuk mengatasi radang gusi tidak boleh diminum secara asal. Pastikan Anda minum antibiotik sesuai instruksi dan dosis yang dianjurkan dokter. Jangan pernah menambahkan, mengurangi, mempersingkat, atau memperlama dosis obat tanpa persetujuan dokter.

Penggunaan antibiotik yang tidak sesuai dapat membuat penyakit jadi lebih sulit diobati. Maka dari itu, perhatikan baik-baik ketika dokter memberikan petunjuk pemakaian antibiotik.

3. Obat kumur chlorhexidine

mouthwash untuk obat gingivitis

Chlorhexidine (dibaca: klorheksidin) adalah obat kumur yang dapat digunakan untuk mengatasi radang dan pembengkakan gusi. Obat ini juga efektif membantu memberantas bakteri penyebab infeksi di dalam mulut.

Gunakan obat radang gusi ini sesuai dengan petunjuk pemakaian yang tertera pada label produk, atau sesuai instruksi dokter. Jangan menggunakan obat ini dalam jumlah dan dosis yang lebih banyak dan lebih sering dari yang direkomendasikan.

Obat kumur chlorhexidine tidak untuk ditelan. Setelah digunakan, segera buang air bekas kumurannya.

Pilihan obat alami untuk radang gusi

Tidak hanya mengonsumsi obat pereda nyeri atau obat jenis lainnya yang bisa Anda beli di apotek, ada beragam pengobatan alami ala rumahan yang bisa Anda coba. Berikut obat alami gingivitis atau radang gusi yang bisa Anda coba:

1. Air garam

manfaat garam epsom

Sejak zaman nenek moyang, air garam sudah dipercaya sebagai obat kumur alami untuk mengatasi berbagai masalah gigi dan mulut salah satunya untuk gingivitis.

Garam dapat membantu meredakan peradangan sekaligus mematikan bakteri jahat dalam mulut yang menyebabkan infeksi.

Sebagai obat radang gusi, Anda cukup melarutkan 1/2 sendok teh garam dalam segelas air hangat. Kumur air garam beberapa kali dalam sehari supaya gusi yang meradang dapat cepat membaik.

2. Air putih

banyak minum air putih

Anda mungkin tidak pernah mengira bahwa air putih bisa menjadi obat alami untuk mengatasi radang gusi.

Faktanya, asupan cairan ini dapat membantu mulut menghasilkan lebih banyak liur untuk melawan bakteri jahat penyebab penyakit.

Selain itu, air liur juga dapat membantu membersihkan bagian dalam mulut serta membilas gigi supaya tetap bersih.

3. Kompres dingin

Sumber: Greensboro Dentist

Obat gingivitis atau radang gusi ala rumahan lainnya yang bisa Anda coba adalah kompres dingin.

Caranya mudah. Balut beberapa bongkah es batu menggunakan waslap atau handuk kecil yang bersih, setelahnya tempel pada sisi pipi yang bermasalah. Lalu diamkan beberapa menit.

Kompres dingin dapat membantu meredakan peradangan dan pembengkakan di gusi. Suhu dingin juga ampuh untuk mengurangi rasa nyeri dan menghentikan perdarahan pada gusi.

4. Daun jambu biji

manfaat kesehatan jambu biji

Tak hanya garam, air rebusan daun jambu biji juga bisa dijadikan obat kumur alami untuk mengatasi radang gusi.

Beberapa penelitian menemukan bahwa daun jambu dapat membantu mengurangi plak yang terbentuk di permukaan gigi. Daun jambu juga dapat digunakan untuk mengurangi peradangan, meringankan rasa sakit, dan menyegarkan napas.

Caranya dengan menggerus sekitar 5-6 lembar daun jambu biji, tambahkan sejumput garam, lalu rebus mendidih. Diamkan hingga dingin kemudian gunakan air rebusan jambu sebagai obat kumur.

6. Minyak serai

manfaat minyak sereh

Penelitian pada tahun 2015 menyebut bahwa minyak serai efektif untuk mengurangi plak dan radang gusi.

Cara menggunakan minyak serai sebagai obat kumur yaitu dengan mengencerkan 2-3 tetes minyak esensial sereh dalam secangkir air. Kumur-kumur selama 30 detik, buang air kumur, dan ulangi 2-3 kali per hari.

Pastikan selalu mengencerkan air kumur minyak serai apabila digunakan sebagai obat tradisional gingivitis agar tidak menyebabkan iritasi lebih lanjut.

7. Lidah buaya

jus lidah buaya

Penelitian pada tahun 2016 mengatakan bahwa lidah buaya sama efektifnya dengan chlorhexidine dalam mengurangi plak dan radang gusi. Kedua metode tersebut dapat mengurangi gejala radang gusi secara drastis.

Caranya adalah dengan mengolah lidah buaya segar (pastikan 100 persen murni dan bersihkan dulu getahnya) menjadi jus. Setelahnya kumur-kumur dengan jus tersebut selama 30 detik, dan bisa diulangi hingga 2-3 kali per hari.

Bila Anda memiliki reaksi alergi terhadap lidah buaya, sebaiknya tidak menggunakan bahan ini sebagai obat kumur.

8. Minyak kelapa (oil pulling)

minum minyak kelapa

Oil pulling adalah teknik kumur-kumur dengan minyak kelapa murni selama 30 menit. Minyak kelapa dapat mengurangi bakteri penyebab plak dan gejala peradangan gusi.

Caranya adalah dengan menyendokkan dua sendok minyak kelapa, taruh dalam mulut, dan berkumur selama 30 menit. Pastikan untuk meraih setiap sisi gusi dan area gigi terdalam dengan menggunakan lidah.

Buang setelah 30 menit, lalu tutup dengan minum segelas air putih. Setelahnya bersihkan gigi seperti biasa dengan odol dan sikat gigi.

Berkumur selama itu mungkin bisa membuat mual pada awalnya, maka Anda bisa melakukannya dalam waktu yang lebih singkat untuk percobaan pertama kalinya.

9. Tea tree oil

tea tree oil

Menurut sebuah penelitian yang terbit pada 2014, obat kumur tea tree oil dapat mengurangi perdarahan radang gusi.

Cara menggunakan obat alami ini yakni dengan cara meneteskan tiga tetes tea tree oil  ke secangkir air hangat. Lakukan kumur-kumur selama 30 detik, buang air kumur tersebut, dan ulangi 2-3 kali per hari.

Tea tree oil harus diencerkan, karena bentuk alaminya dalam dosis tinggi dapat menyebabkan reaksi alergi, atau ruam kulit. Tidak hanya itu saja, kandungan ini juga bisa menimbulkan interaksi dengan obat tertentu, suplemen diet, dan rempah-rempah.

Selain itu, Anda juga bisa menambahkan setetes tea tree oil ke pasta gigi saat menyikat gigi.

Jika Anda mengalami gejala yang semakin parah, seperti rasa sakit atau perdarahan yang hebat, atau jika radang gusi Anda tidak membaik dengan obat radang gusi alami ini, segera kunjungi dokter gigi Anda.

10. Larutan hidrogen peroksida

Larutan hidrogen peroksida adalah pilihan obat kumur untuk mengatasi gusi berdarah akibat gingivitis. Hidrogen peroksida bisa mematikan bakteri penyebab infeksi, sekaligus melunturkan plak dan menghentikan perdarahan di gusi.

Anda dapat membeli obat ini di apotek tanpa resep dokter. Jangan menggunakan larutan hidrogen peroksida murni sebagai obat kumur karena akan dapat menyebabkan iritasi di mulut.

Encerkan sedikit larutan hidrogen peroksida dalam segelas air, kemudian kumur 30 detik. Buang air bekas kumuran setelahnya. Lalu, bilas mulut dengan meneguk air putih.

11. Menjaga asupan vitamin C dan vitamin K

Gusi sering berdarah tanpa sebab mungkin artinya Anda kurang asupan vitamin C dan K. Kalau sudah begini, selain mengonsumsi suplemen, perbanyaklah makan makanan tinggi vitamin C dan vitamin K sebagai obat alami mengatasi gusi berdarah.

Vitamin C mempunyai manfaat untuk menguatkan sistem imun sekaligus melawan bakteri penyebab gusi meradang. Vitamin C bisa Anda dapat dari buah segar seperti jeruk, mangga, jambu biji, atau stroberi.

Sementara vitamin K juga sama pentingnya untuk mencegah dan mengatasi gusi berdarah. Kenapa? Vitamin ini bekerja meningkatkan pembekuan darah sehingga perdarahan di gusi cepat mereda.

Anda bisa mendapatkan asupan vitamin K dari brokoli, bayam, atau sawi hijau.

12. Berhenti merokok

Semua orang tahu bahwa rokok berdampak buruk bagi kesehatan, juga bagi kesehatan gigi dan mulut. Rokok dapat menghambat daya tahan tubuh untuk melawan infeksi penyebab gusi berdarah.

Tidak hanya itu saja, rokok juga dapat membuat mulut kering dan terasa asam. Kondisi mulut seperti ini membuat bakteri di dalamnya lebih mudah berkembang biak dan memperparah infeksinya.

Oleh karena itu, berhenti merokok adalah solusi dan obat paling ampuh untuk mengatasi penyakit gusi. Coba mulailah pelan-pelan dengan mengurangi sebatang rokok dari hari ke hari.

Buat Anda yang tidak merokok tapi selalu dekat dengan asapnya, risiko mengalami hal yang sama juga tetap ada. Jadi, sebisa mungkin hindari paparan asap rokok dari lingkungan sekitar.

Hello Health Group dan Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, maupun pengobatan. Silakan cek laman kebijakan editorial kami untuk informasi lebih detail.

Let’s block ads! (Why?)