RM.id Rakyat Merdeka – Soal tawaran utang, ternyata Menteri Keuangan Sri Mulyani tak hanya mendapat godaan dari lembaga keuangan internasional. Tapi ada juga yang coba-coba merayunya dari pinjaman online (pinjol). Hehehe…
Seperti ke rakyat biasa, pinjol ini melakukan modusnya lewat SMS. Tak hanya sekali, SMS pinjol ini dikirim berulang kali ke HP Sri Mulyani. Dan, uniknya, Sri Mulyani suka membaca tawaran SMS pinjol ini.
Adanya SMS dari pinjol ini diceritakan Sri Mulyadi dalam webinar “Indonesia Data and Economic Conference 2021”, di Jakarta, kemarin. Sri mengaku mendapat SMS seperti itu bukan cuma sekali atau dua kali. Tapi sering. Setiap hari ada.
Berita Terkait : Luhut Galak Banget
“Sekarang banyak yang tawarkan, ‘Anda butuh dana cepat?’ Itu HP saya tiap hari harus hapus-hapus kayak gitu. ‘Anda butuh Rp 1 juta, Rp 5 juta, kalau kamu punya BPKB, rumah, jaminan dan sebagainya’,” cerita Sri Mulyani.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menyadari, banyaknya tawaran ini tak lepas dari kemajuan teknologi finansial alias fintech. Dengan kemajuan ini, masyarakat kini gampang memperoleh pinjaman dengan cepat.
Namun, dia berpesan agar masyarakat tidak gampang terbujuk. Apalagi jika fintech tersebut ternyata ilegal. Sebab, gaya-gaya fintech ilegal seperti tengkulak alias rentenir. “Sekarang tengkulaknya coming to your handphone,” imbuh Sri. Ia pun meminta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tak bosan mengedukasi masyarakat.
Berita Terkait : Merasa Tidak Dilindungi, Korban Pinjaman Online Ajukan Gugatan Warga Negara
Dia juga menyadari, kemajuan teknologi tak membawa dampak positif. Keberadaan platform digital bisa meningkatkan inklusivitas keuangan di Indonesia. “Sebagai pembuat kebijakan, saya harus menerima perkembangan dan kemajuan tersebut. Saya sangat humble, eventhough (meskipun) saya sudah lama jadi menteri keuangan. Kita akan perbaiki ekosistem keuangan kita seiring perkembangan,” katanya.
Ekonomi Dipuji IMF
Pagi hari sebelum menceritakan soal pinjol ini, Sri Mulyani menggelar konferensi pers bertajuk “APBN Kita”. Dalam konferensi pers tersebut, Sri Mulyani memaparkan pandangan lembaga keuangan dunia International Monetary Fund (IMF) soal ekonomi Indonesia. Kata dia, IMF menilai fundamental ekonomi Indonesia masih kuat. Kondisi ini membuat Sri Mulyani berbunga-bunga.
“IMF bilang fundamental ekonomi kita masih kuat. IMF juga mengapresiasi upaya reformasi struktural yang dilakukan melalui Undang-Undang Ciptaker untuk bisa menutup pembiayaan, khususnya kebutuhan infrastruktur,” ujarnya, sumringah.
Berita Terkait : Sri Mulyani Usul Kenaikan Pajak Mobil Listrik, Ini Besarannya
Kata Sri Mulyani, pujian juga diberikan karena proyeksi pertumbuhan ekonomi yang tembus 4,8 persen tahun ini. Faktor penunjangnya, sudah banyak. Seperti tren harga minyak dunia mulai naik, meningkatnya permintaan crude palm oil (CPO/sawit) dan batubara karena kebutuhan listrik industri China mulai pulih.
Selanjutnya