Sulit Memahami Matematika, Wajar Atau Sebenarnya Tanda Gangguan?
By: Date: 8 Oktober 2019 Categories: Hidup Sehat,Psikologi

Tidak sedikit orang yang sangat memusuhi pelajaran matematika sewaktu masih sekolah. Memelajari rumus hitung-hitungan memang tidak semudah menghafal abjad. Namun, jika Anda atau anak Anda sangat sulit berhitung atau belajar matematika, mungkin ini adalah pertanda diskalkulia. Cari tahu lebih lengkap mengenai diskalkulia dan cara menanganinya di sini.

Apa itu diskalkulia?

Dilansir dari laman Understood.org, diskalkulia adalah jenis gangguan belajar yang mirip dengan disleksia, namun berhubungan dengan angka dibanding kata.

Diskalkulia didefinisikan sebagai kesulitan memperoleh keterampilan aritmatika dasar, seperti berhitung dan memahami bilangan.

Mereka cenderung merasa sulit untuk memecahkan soal matematika dasar, dan segala hal lain yang berkaitan dengan hitung-hitungan atau angka. Mungkin juga mereka sebenarnya memahami logika di balik matematika, tetapi tidak bagaimana atau kapan menerapkan apa yang mereka ketahui untuk menyelesaikan soal matematika.

Seringkali anak, atau bahkan orang dewasa, yang mengidap diskalkulia juga sulit memahami konsep kuantitas atau konsep seperti “lebih besar” dan “lebih kecil”.  Mereka mungkin tidak mengerti bahwa angka 5 sama artinya dengan kata “lima”. Anak-anak dengan diskalkulia juga susah mengingat fakta matematika, dan sulit memahami angka dan simbol-simbol lainnya dalam matematika.

Diskalkulia dapat berdampak pada pendidikan dan pekerjaan. Seringkali orang yang memiliki diskalkulia mengalami kesulitan finansial hingga bahkan sulit mendapat pekerjaan.

Namun, semua kesulitan ini tidak disebabkan oleh tingkat kecerdasan (intelegensi) yang kurang atau rendahnya jenjang pendidikan seseorang.

Tanda-tanda mungkin Anda atau anak Anda punya diskalkulia

Diskalkulia bisa dimiliki siapa saja, tidak tergantung pada jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, status sosial, dan pengalaman hidup. Diperkiraan sekitar 5% anak-anak di sekolah dasar sedunia terpengaruh oleh gangguan ini.

Seringkali diskalkulia dikaitkan dengan disfungsi kognitif (misalnya, penurunan memori kerja dan keterampilan visuospasial), disleksia, atau gangguan defisit perhatian (ADHD).

Diskalkulia membuat seseorang sulit memahami konsep matematika atau berhitung. Maka, gejalanya bisa bervariasi antara satu orang dengan orang lainnya.

Perbedaan yang paling jelas seringkali terlihat dari antar jenjang usia. Tanda-tanda paling awalnya dapat muncul sedini usia PAUD, namun gejala diskalkulia cenderung lebih terlihat jelas seiring bertambahnya usia.

Untuk lebih jelasnya, cari tahu tanda-tanda diskalkulia berikut ini.

Tanda-tanda diskalkulia di sekolah TK atau PAUD

  • Kesulitan berhitung jika angkanya panjang, sementara anak-anak lain seusianya sudah bisa melakukannya
  • Kesulitan memahami pola seperti terkecil ke terbesar, atau tertinggi ke terkecil
  • Kesulitan mengerti simbol, seperti “7” itu berarti tujuh
  • Tidak memahami arti berhitung, misalnya ketika Anda meminta 5 permen, anak Anda akan meraup semua permen dari kaleng dan memberikannya pada Anda, daripada menghitungnya satu per satu dari 1 sampai 5.

Tanda-tanda diskalkulia di sekolah dasar

  • Kesulitan mengerti matematika dasar seperti, 2 + 6 = 8
  • Kesulitan memahami perbedaan +, -, dan simbol-simbol lain.
  • Masih berhitung dengan jari daripada berhitung di luar kepala
  • Kesulitan mengerti konsep umum yang berhubungan dengan matematika seperti, “Budi lebih tinggi daripada Andi”.

Tanda-tanda diskalkulia di sekolah menengah

  • Sulit memahami nilai
  • Sulit menulis angka dengan jelas atau menuliskannya di kolom atau baris yang benar
  • Memiliki masalah dengan pecahan dan dengan mengukur hal-hal, seperti bahan dalam resep sederhana
  • Sulit untuk mempertahankan skor di permainan olahraga

Tanda-tanda diskalkulia di sekolah atas

  • Sulit untuk mengaplikasikan matematika dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya memberikan tip, mengestimasi total pengeluaran, dan lain sebagainya
  • Sulit memahami informasi yang tertera dalam grafik
  • Sulit mengukur bahan-bahan seperti dalam resep
  • Sulit melakukan pendekatan berbeda pada soal matematika yang sama

Cara membantu anak yang susah memahami matematika

Menangani anak atau orang dewasa dengan diskalkulia bukanlah hal mudah. Berikut ini adalah beberapa rekomendasi dari ahli yang berguna untuk membantu pemahaman seorang diskalkulia tentang matematika:

  • Buatlah rencana belajar yang dirancang khusus
  • Buatlah game atau permainan pembelajaran berbasis matematika
  • Mempraktikkan keterampilan matematika jauh lebih sering daripada siswa lain

Cara lainnya yang bisa diterapkan untuk membantu seseorang dengan diskalkulia, seperti dikutip dari laman WebMD:

  • Biarkan anak Anda berhitung menggunakan tangan atau coret-coretan di kertas
  • Gunakan kertas atau buku bergaris. Ini membantu untuk menjaga agar kolom dan angka tetap di garis yang benar.
  • Gunakan musik saat belajar matematika
  • Cari guru les matematika yang bisa membantu
  • Gambar permasalahan matematika
  • Bermain game matematika
  • Hargai kerja keras anak Anda
  • Ajarkan anak Anda untuk mengatasi kecemasannya terhadap matematika

Baca Juga:

Let’s block ads! (Why?)