Takut Kena Stigma, Dokter Sebut Remaja Masih Suka Cari Info Kesehatan Mental di Ponsel Dibandingkan Konsultasi
By: Date: 10 Januari 2024 Categories: Kesehatan Mental,Remaja

Suara.com – Masalah kesehatan mental saat ini menjadi salah satu hal yang sering menjadi perbincangan khususnya bagi remaja. Pasalnya, masalah kesehatan mental ini akan berpengaruh pada kesehatan fisik. 

Terlebih lagi dengan banyaknya kasus masalah kesehatan mental, serta tingkat bunuh diri di kalangan remaja. Hal ini membuat isu kesehatan mental menjadi hal yang patut diperhatikan.

Namun, tidak bisa dipungkiri beberapa remaja masih belum menerima jika alami masalah pada kesehatan mentalnya. Hal ini karena stereotip yang ada di masyarakat membuat remaja takut untuk menghadapi kondisi yang dialaminya.

Vice Director Medical Services Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), dr. Dody Alamsyah Siregar, MPH. (Suara.com/Fajar Ramadhan)
Vice Director Medical Services Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), dr. Dody Alamsyah Siregar, MPH. (Suara.com/Fajar Ramadhan)

Vice Director Medical Services Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), dr. Dody Alamsyah Siregar, MPH mengatakan, masalah mental ini masih dianggap sebagai kondisi gangguan jiwa dengan pandangan buruk. Pada akhirnya, para remaja justru memilih untuk mencari solusi melalui ponsel dibandingkan  konsultasi ke psikiater maupun psikologi.

“Kesehatan mental ini dianggap sesuatu yang buruk, masalah kejiwaan sehingga malu untuk konsultasi. Akhir remaja-remaja, paling bukanya di HP dan mencari di sana dibandingkan konsultasi,” jelas dr. Doddy dalam konferensi pers IHC RS Pusat Pertamina 2024 ‘Lintas Generasi Hingga Kini’, Rabu (10/1/2024).

Melihat remaja yang malu sehingga putuskan mencari informasi melalui ponsel itu, penting adanya edukasi yang dilakukan melalui ponsel. Selain itu, hal ini juga bisa dilakukan dengan telemedis yang memfokuskan para pasien konsultasi melalui ponsel tanpa harus ke rumah sakit.

Hal ini juga dilakukan RSPP yang membuka layanan konsultasi melalui daring serta adanya edukasi di media sosial. Di sisi lain, pihaknya juga meski sebuah rumah sakit juga membuka layanan konsultasi untuk masalah kesehatan mental. Hal ini dilakukan untuk membantu masyarakat, terkhusus generasi muda untuk hadapi persoalan masalah kesehatan mental.

Bukan hanya berfokus pada kesehatan mental, pihaknya juga bekerja sama dengan Mayo Clinic Care Network (MCCN) serta menyediakan berbagai permasalahan kondisi kesehatan lainnya di antaranya:

  • MCU one stop service;
  • Klinik Vaksin tersertifikasi ICV (International Certificate Vaccination);
  • Poliklinik Eksekutif termasuk poli gigi eksekutif;
  • Beauty and Wellness Center (meliputi Estetika Center yang akan ditangani oleh dokter spesialis kulit dan bedah plastic yang dipadukan dengan cutting-edge technology. Dan layanan wellness yaitu program kesehatan dan penurunan berat badan dimana akan ada kolaborasi antara dokter spesialis gizi, akupuntur dan hipnoterapi.;
  • Mental health Clinic, kolaborasi dokter kesehatan jiwa dengan psikolog;
  • Home care yang saat ini banyak dikenal oleh banyak masyarakat, terutama pada saat pandemic covid-19. Layanan home care kami banyak dari kalangan menteri, pejabat, menteri sampai dengan masyarakat umum.;
  • Burn Unit (Luka Bakar);
  • On Progress Infertilitas Klinik dan memori klinik.             

https://www.suara.com/health/2024/01/10/183148/takut-kena-stigma-dokter-sebut-remaja-masih-suka-cari-info-kesehatan-mental-di-ponsel-dibandingkan-konsultasi