YOGYAKARTA, suaramerdeka.com – Pelayanan kefarmasian dan kesehatan dalam pengobatan Covid-19 sudah berkembang sangat pesat.
Hal ini memungkinkan para peneliti untuk menciptakan terobosan baru yang efektif untuk penanganan Covid-19, terutama menggunakan pengobatan tanaman tradisional atau herbal.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin menegaskan hal itu dalam Seminar Nasional Tumbuhan Obat Indonesia ke-60, yang digelar Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (FKIK UMY) bekerja sama dengan Kelompok Kerja Tanaman Obat dan Obat Tradisional (Pokja TOOT).
Baca Juga: Bareskrim Polri Berhasil Ungkap Peredaran Ganjar 224 Kilogram dari Jaringan Aceh-Medan-Jakarta
”Dengan adanya terobosan baru dalam penanganan Covid-19 melalui pemanfaatan obat modern asli Indonesia di fasilitas kesehatan, dapat meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan.
Sehingga hal tersebut dapat digunakan untuk melengkapi pengobatan konvensional dan menggantikan kekosongan ketersediaan obat,” papar Budi.
Ia mengutip data WHO Traditional Medicine Strategy 2014-2023, bahwa pengembangan kesehatan tradisional dititikberatkan pada tiga P (3P), yakni Product, Practice, dan Practicioners.
Baca Juga: Pengguna Internet Indonesia Capai 170 Juta Orang, Dakwah di Media Sosial Jadi Kebutuhan
Pemanfaatan obat modern asli Indonesia di fasilitas kesehatan dapat meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan karena untuk melengkapi pengobatan konvensional, menggantikan kekosongan ketersediaan obat kimia, dan mengurangi efek samping kemoterapi.