Tips Peremajaan Vagina, Kunci Perawatan Masa Menopause
By: Date: 4 Januari 2020 Categories: Hidup Sehat,Perawatan Kewanitaan

Vaginal rejuvenation alia peremajaan vagina menjadi salah tips yang dicari perempuan untuk mengembalikan elastisitas vagina. Peremajaan vagina seperti menjadi jawaban baik para perempuan yang melewati masa menopause maupun mereka yang melahirkan secara normal.

Untuk mengetahui seperti apa kerja peremajaan vagina, ketahui penjelasannya di bawah ini.

Tips peremajaan vagina menggunakan peralatan berbasis energi

Seiring bertambahnya usia, wanita memasuki masa menopause. Masalah vagina yang kerap dihadapi oleh wanita antara lain keringnya pada vagina, inkontinensia urin (tidak mampu menahan buang air kecil), serta vagina tidak elastis. 

Peremajaan vagina disebut dapat mengatasi ketiga masalah tersebut. Selain dengan jalan operasi (vaginoplasty), tips yang bisa dilakukan sebagai langkah peremajaan vagina lainnya dengan treatment yang bebasis energi.

Terdapat dua perawatan berbasis energi yang biasa digunakan, antara lain:

1. Treatment radiofrekuensi

Menggunakan alat dengan gelombang elektromagnetik. Gelombang yang digunakan mirip gelombang microwave, tetapi pada tingkat yang lebih rendah. Energi ini difokuskan untuk menghangatkan jaringan vagina.

2. Treatment laser CO2 (karbon dioksida)

Treatment ini menggunakan laser pada lapisan jaringan paling atas. Cara ini dilakukan untuk memicu lapisan bawah memproduksi kolagen yang lebih banyak. Treatment ini digunakan untuk membuat kulit lebih kencang dan rapat.

Kedua tips peremajaan vagina tersebut mampu merangsang jaringan terkait dan membantu meningkatkan elastisitas, kekencangan, serta lubrikasi pada vagina.

Pro kontra metode vaginal rejuvenation berbasis energi

Meskipun manfaat tips peremajaan kulit tersebut mampu menjawab kebutuhan wanita dalam masa menopause, treatment ini sempat dipertanyakan oleh sejumlah peneliti. 

Melansir laman Medical News Today, Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat, memperingatkan bahwa peremajaan vagina berbasis energi bisa saja tidak aman dan penggunaanya perlu dihindari. 

FDA juga mengkhawatirkan bahwa treatment ini dapat memberikan risiko kesehatan pada perempuan. 

Pasalnya, prosedur ini belum terbukti efektif dan bisa berdampak beban psikologis pada perempuan yang memiliki gejala menopause.

Tips peremajaan vagina dengan metode lain

Tidak bisa dipungkiri, kecanggihan teknologi menawarkan kemudahan untuk kembali meremajakan vagina. Terutama pada perempuan menopause yang masih ingin melakukan hubungan seksual secara aktif.

Keputusan tetap ada di tangan Anda, apakah ingin melakukan treatment peremajaan vagina berbasis energi atau tidak. Bilamana Anda menginginkan cara lain, adapun cara alami peremajaan vagina yang bisa Anda lakukan.

Salah satunya dengan senam kegel. Tips peremajaan vagina dengan senam kegel biasanya dilakukan dengan mengencangkan otot panggul bawah dengan menahannya beberapa detik. Cara ini mampu melatih kekuatan otot vagina.

Selain dengan kegel, tips lain peremajaan vagina dengan menggunakan Hormonal Replacement Therapy atau HRT. HRT dilakukan untuk mengembalikan libido Anda dan aktif secara seksual dalam masa menopause. HRT dapat berbentuk pill, busa, ataupun krim.

Treatment ini secara efektif dapat mengembalikan libido dan vagina Anda. Namun, ada baiknya Anda berkonsultasi dulu ke dokter sebelum memulai tips peremajaan vagina yang satu ini.

Meskipun memasuki masa menopause, bukan berarti seorang wanita juga “pensiun” untuk bercinta. Mungkin sebagian wanita juga ingin tetap melakukan seks dengan pasangannya.

Masa menopause memang berdampak dengan penurunan hormon estrogen. Salah satu akibatnya, bisa menyebabkan atrofi vagina. Kondisi ini merupakan adanya penipisan pada vagina, sehingga menyebabkan seks yang menyakitkan dan tidak nyaman, serta inkontinensia urin.

Ada beragam cara untuk meremajakan vagina. Sekarang tinggal Anda memilih mana treatment yang sesuai.

Baca Juga:

Let’s block ads! (Why?)