Tolak Dokter Pria untuk Operasi Caesar, Nyawa Bayi Ibu Ini Hampir Melayang
By: Date: 14 November 2019 Categories: malaysia,Melahirkan,operasi caesar


Suara.com – Hal pertama yang terlintas di pikiran ketika mengalami kondisi emergensi tentu adalah segera mendapat penanganan dokter. Biasanya, Anda tidak begitu memikirkan siapa dokter tersebut.

Namun, seorang ibu hamil asal Malaysia ini menolak ditangani dokter laki-laki padahal ia harus segera melahirkan.

Wanita ini diketahui harus segera menjalani operasi caesar karena janin yang dikandungnya dalam kondisi gawat atau fetal distress. Namun saat tahu dokter yang akan menanganinya adalah lelaki, ia langsung menolak.

Kisah ini dibagikan oleh sang dokter di akun Twitter miliknya, @junakarma.

Ia menceritakan bagaimana dirinya bergegas dari lantai dasar ke ke ruang operasi untuk melakukan operasi caesar segera.

Cuitan sang dokter (Twitter/Juna)
Cuitan sang dokter (Twitter/Juna)

Namun ketika tiba di ruang operasi, sang ibu menatapnya dengan pandangan tidak suka sambil berkata, “Aku tidak ingin dokter pria!”

Dalam cuitan berikutnya, ia mengatakan bahwa sebenarnya ini bukan situasi di mana wanita itu dapat meminta dokter wanita karena kondisi darurat.

“Bayimu sedang berjuang agar tetap hidup. Hanya ada sekitar dua atau tiga orang yang bekerja malam itu dan maaf saja, kalau aku memang pria,” cuit sang dokter yang langsung menjadi viral di Twitter.

Tidak hanya itu, wanita tersebut juga percaya pada anti-vaksinasi. Padahal, saat itu dalam kondisi darurat.

Ilustrasi: Operasi Caesar. (Shutterstock)
Ilustrasi: Operasi Caesar. (Shutterstock)

“Ini adalah salah satu kondisi yang dalam Islam disebut sebagai ‘kondisi darurat’. Anda bebas untuk memilih, pilihan ada di tangan Anda, aku menghormati itu. Tetapi saat dalam kondisi seperti ini, pasrahkan saja pada ahlinya, oke?” lanjut sang dokter bernama Juna ini.

Pada akhirnya, wanita itu tidak punya pilihan selain membiarkan dokter mengoperasinya karena tidak ada cukup dokter wanita pada saat itu.

Sayangnya, Juna tidak menceritakan bagaimana kondisi sang ibu dan bayinya setelah itu. Meski begitu, kejadian ini dapat menjadi pembelajaran bagi kita semua.

Let’s block ads! (Why?)