Update Kasus Cacar Monyet, 780 Kasus Konfirmasi di 27 Negara, Mana Saja? – Kompas.com – KOMPAS.com
By: Date: 7 Juni 2022 Categories: berita kesehatan,Health,Health Info,kesehatan

KOMPAS.com – Penyakit cacar monyet atau monkeypox dilaporkan telah menyebar ke berbagai negara non-endemik, mulai dari Eropa, Amerika, Timur Tengah, hingga Australia.

Menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC), negara endemik cacar monyet adalah kawasan Afrika Barat dan Tengah.

Sebelum Mei 2022, rantai penularan cacar monyet di Eropa terjadi pada orang dengan riwayat perjalanan ke kawasan endemik tersebut.

Namun kali ini, rantai penularan dilaporkan tanpa hubungan riwayat perjalanan ke negara endemik cacar monyet.

Baca juga: Muncul Lagi Penyakit Cacar Monyet di AS, Apa Itu?

Tersebar di 27 negara non-endemik

Data Badan Kesehatan Dunia (WHO) dalam rentang waktu 13 Mei hingga 2 Juni 2022 pukul 17.00 waktu musim panas Eropa Tengah (CEST), sekitar 780 kasus konfirmasi telah dilaporkan dari 27 negara.

Kasus konfirmasi tersebut tersebar di kawasan Amerika, Timur Tengah, Eropa, dan Australia. Berikut daftar negara non-endemik yang mengonfirmasi kasus cacar monyet:

  1. Argentina: 2 kasus konfirmasi
  2. Kanada: 58 kasus konfirmasi
  3. Meksiko: 1 kasus konfirmasi
  4. Amerika Serikat: 19 kasus konfirmasi
  5. Maroko: 1 kasus konfirmasi
  6. Uni Emirat Arab: 8 kasus konfirmasi
  7. Austria: 1 kasus konfirmasi
  8. Belgia: 12 kasus konfirmasi
  9. Ceko: 6 kasus konfirmasi
  10. Denmark: 2 kasus konfirmasi
  11. Finlandia: 2 kasus konfirmasi
  12. Perancis: 33 kasus konfirmasi
  13. Jerman: 57 kasus konfirmasi
  14. Hongaria: 1 kasus konfirmasi
  15. Irlandia: 4 kasus konfirmasi
  16. Israel: 2 kasus konfirmasi
  17. Italia: 20 kasus konfirmasi
  18. Malta: 1 kasus konfirmasi
  19. Belanda: 31 kasus konfirmasi
  20. Norwegia: 1 kasus konfirmasi
  21. Portugal: 138 kasus konfirmasi
  22. Slovenia: 6 kasus konfirmasi
  23. Spanyol: 156 kasus konfirmasi
  24. Swedia: 4 kasus konfirmasi
  25. Swiss: 4 kasus konfirmasi
  26. Inggris: 207 kasus konfirmasi
  27. Australia: 3 kasus konfirmasi

Baca juga: Update Kasus Konfirmasi Cacar Monyet, Tersebar di 14 Negara, Mana Saja?

Ilustrasi Cacar MonyetShutterstock.com Ilustrasi Cacar Monyet

Selain memantau penyebaran kasus cacar monyet di negara non-endemik, WHO juga mengawasi penyebaran penyakit ini di negara endemik.

Masih dari sumber yang sama, tercatat dari Januari hingga 1 Juni 2022, terdapat 1.408 kasus suspek dan 44 kasus konfirmasi, termasuk 66 kematian di 7 negara endemik.

Berikut informasi selengkapnya:

  1. Kamerun: 3 konfirmasi, 28 suspek, dan 2 kematian
  2. Afrika Tengah: 8 konfirmasi, 17 suspek, dan 2 kematian
  3. Republik Kongo: 2 konfirmasi, 7 suspek, dan 3 kematian
  4. Republik Demokratik Kongo: 10 konfirmasi, 1.284 suspek, dan 58 kematian 
  5. Liberia: 4 suspek
  6. Nigeria: 21 konfirmasi, 66 suspek, dan 1 kematian
  7. Sierra Leone: 2 suspek

Baca juga: UPDATE Corona 7 Juni 2022: Nol Kasus Lokal di Beijing, China | Singapura Bersiap Hadapi Gelombang Omicron

Singapura deteksi satu kasus

Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) mengumumkan telah mendeteksi satu kasus cacar monyet di negaranya pada Senin (6/6/2022).

Dilansir dari Channel News Asia, penderita diidentifikasi sebagai pengunjung yang transit melalui Bandara Internasional Changi dalam perjalanannya menuju Sydney, Australia.

Diketahui, penumpang tersebut merupakan seorang pria yang terbang dari Barcelona, Spanyol pada 1 Juni 2022. Dirinya tiba di Changi keesokan hari pada 2 Juni 2022.

Pria tersebut tiba di Sydney pada 3 Juni 2022, dan dinyatakan positif terinfeksi cacar monyet di negara Kanguru itu.

Baca juga: Penjelasan Dokter soal Mengapa Laki-laki Bisa Terkena Kanker Payudara

Ilustrasi cacar monyetShutterstock Ilustrasi cacar monyet

Meski demikian, MOH memastikan pria tersebut tidak mengunjungi wilayah lain selain Changi.

“Karena kasus tidak masuk ke Singapura atau berinteraksi dengan orang-orang di komunitas, saat ini tidak ada risiko penularan,” kata MOH.

Untuk berjaga-jaga, pihaknya tetap melacak kontak (contact tracing) ke semua penumpang penerbangan yang sama dan orang-orang yang mungkin melakukan kontak fisik.

Hingga saat ini, Kemenkes Singapura tidak menemukan kontak erat, sehingga tidak memerlukan karantina.

“Namun, kami telah menempatkan 13 orang yang mungkin melakukan kontak biasa dengan pelancong, sehingga akan mengawasi melalui telepon selama 21 hari,” tutur MOH.

Baca juga: Cacar Monyet, Penyakit Apa Itu dan Bagaimana Cara Penyebarannya?

Sekilas tentang cacar monyet

Dikutip dari laman WHO, cacar monyet atau monkeypox adalah penyakit langka yang disebabkan virus monkeypox, bagian dari genus Orthopoxvirus.

Cacar monyet merupakan zoonosis, yakni penyakit yang menular dari hewan ke manusia.

Meski disebut cacar monyet, virus ini tidak benar-benar berasal dari monyet maupun primata lain.

Baca juga: Cara Deteksi Dini Penyakit Talasemia

Penyematan kata “monyet”, karena virus ini pertama kali ditemukan pada monyet yang dipelihara untuk kepentingan penelitian pada 1958.

Seseorang yang terinfeksi monkeypox, akan muncul gejala seperti demam, ruam, dan pembengkakan kelenjar getah bening.

Meski tergolong penyakit yang bisa sembuh sendiri, WHO menyebut cacar monyet bisa menimbulkan komplikasi medis, termasuk dehidrasi, infeksi paru-paru, ensefalitis atau radang otak, dan infeksi kornea mata.

Baca juga: Waspada Penyakit Cacar Monyet, Ini Pedoman dari Kemenkes

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.