Velove Vexia Jadi Duta Kesehatan Jantung, Masih Makan Gorengan Gak?
By: Date: 22 November 2023 Categories: gaya hidup sehat,Kesehatan Jantung

Suara.com – Artis Velove Vexia jadi duta edukasi kesehatan karena memiliki gaya hidup sehat, yang membuatnya jadi panutan perempuan lebih waspada pada sakit jantung. Pertanyaanya, dia masih makan gorengan tidak ya?

Menurut Velove, setelah dirinya didapuk sebagai Duta Go Red for Women yang diinisiasi Yayasan Jantung Indonesia, perempuan berusia 33 tahun itu bakal memberikan contoh pola hidup sehat agar terhindar dari sakit jantung.

“Saya sebagai duta berikan contoh apa yang namanya hidup sehat, saya tidak merokok dan tidak minum-minuman keras, dan bukan begadang yang memiliki gaya hidup malam seperti itu, jadi paling utama itu memberikan contoh dulu,” ujar Velove di Hotel Four Season, Jakarta Selatan, Selasa (21/11/2023).

Meski begitu Velove tidak menampik jika sangat sulit untuk sama sekali tidak menyantap gorengan, karena perempuan kelahiran 13 Maret 1990 sekali percaya semua orang pasti menyukai gorengan.

“Sebenarnya kan nggak mungkin sepenuhnya bisa kita hindari yang namanya gorengan, siapa sih yang tidak suka gorengan?,” dalih Velove.

Velove Vexia jadi Duta Yayasan Jantung Indonesia. (Dini/Suara.com)
Velove Vexia jadi Duta Yayasan Jantung Indonesia. (Dini/Suara.com)

Sehingga alih-alih tidak menyantap gorengan sama sekali, dirinya lebih menyarankan untuk membatasi konsumsi makanan penyebab kolesterol tersebut. Bahkan ia juga melarang untuk konsumsi gorengan setiap hari.

“Oke, kamu makan gorengan hari ini, cuma sudah habis semalam makan, jangan hari ini makan lagi, cuma memang itu harus ada kesadaran dari kita sendiri, dan lebih sering konsumsi makanan yang berserat,” jelasnya.

Terakhir, ia merekomendasikan beberapa makanan yang bisa dikonsumsi untuk kesehatan jantung yaitu sayuran, buah, oatmeal, dan makan dengan kandungan serat lebih tinggi.

Uniknya, Velove berkelakar sebaiknya minum air putih yang banyak lebih dulu sebelum menyantap gorengan. Ini karena cara tersebut akan membuat perut lebih kenyang dan keinginan menyantap gorengan jadi lebih sedikit.

“Artis Velove Vexia jadi duta edukasi kesehatan karena memiliki gaya hidup hidup sehat, yang membuatnya jadi panutan perempuan lebih waspada pada sakit jantung. Pertanyaanya, dia masih makan gorengan tidak ya?

Menurut Velove setelah dirinya didapuk sebagai Duta Go Red for Women yang diinisiasi Yayasan Jantung Indonesia, perempuan berusia 33 tahun itu bakal memberikan contoh pola hidup sehat agar terhindar dari sakit jantung.

“Saya sebagai duta berikan contoh apa yang namanya hidup sehat, saya tidak merokok dan tidak minum-minuman keras, dan bukan begadang yang memiliki gaya hidup malam seperti itu, jadi paling utama itu memberikan contoh dulu,” ujar Velove di Hotel Four Season, Jakarta Selatan, Selasa (21/11/2023).

Meski begitu Velove tidak menampik jika sangat sulit untuk sama sekali tidak menyantap gorengan, karena perempuan kelahiran 13 Maret 1990 sekali percaya semua orang pasti menyukai gorengan.

“Sebenarnya kan nggak mungkin sepenuhnya bisa kita hindari yang namanya gorengan, siapa sih yang tidak suka gorengan?,” dalih Velove.

Sehingga alih-alih tidak menyantap gorengan sama sekali, dirinya lebih menyarankan untuk membatasi konsumsi makanan penyebab kolesterol tersebut. Bahkan ia juga melarang untuk konsumsi gorengan setiap hari.

“Oke, kamu makan gorengan hari ini, cuma sudah habis semalam makan, jangan hari ini makan lagi, cuma memang itu harus ada kesadaran dari kita sendiri, dan lebih sering konsumsi makanan yang berserat,” jelasnya.

Terakhir, ia merekomendasikan beberapa makanan yang bisa dikonsumsi untuk kesehatan jantung yaitu sayuran, buah, oatmeal, dan makan dengan kandungan serat lebih tinggi.

Uniknya, Velove berkelakar sebaiknya minum air putih yang banyak lebih dulu sebelum menyantap gorengan. Ini karena cara tersebut akan membuat perut lebih kenyang dan keinginan menyantap gorengan jadi lebih sedikit.

“Minum air dulu yang banyak, udah ngerasa kembung baru. Mungkin (gorengan) itu aku nggak bisa menghindar sepenuhnya, karena tidak mungkinlah justru kalau hindar sepenuhnya, kalau kita kelepasan itu justru nggak terkontrol,” pungkas Velove.

Sementara itu melansir Medical News Today, mengonsumsi makanan yang digoreng dikaitkan dengan peningkatan risiko kardiovaskular yang utama, termasuk serangan jantung dan stroke.

Hal ini juga dikaitkan dengan hasil dari 19 penelitian dan 17 di antara berkaitan dengan penyakit jantung, bahkan 6 di antaranya terkait dengan kematian. Peneliti juga menemukan, risiko sakit jantung semakin bertambah seiring bertambahnya porsi gorengan sebesar 4 ons atau 114 gram.

Berikut ini alasan lain gorengan penyebab sakit jantung, yang perlu diwaspadai:

1. Kandungan Lemak Jenuh Tinggi

Gorengan seringkali mengandung lemak jenuh yang tinggi, terutama jika minyak yang digunakan untuk menggoreng adalah minyak yang kaya lemak jenuh seperti minyak kelapa atau minyak sawit. Lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dalam darah, yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

2. Paparan Minyak yang Teroksidasi

Proses penggorengan pada suhu tinggi dapat menghasilkan minyak yang teroksidasi atau mengalami perubahan kimia. Minyak yang teroksidasi dapat menghasilkan senyawa-senyawa yang bersifat proinflamasi dan berpotensi merusak pembuluh darah, meningkatkan risiko peradangan dan aterosklerosis.

Ilustrasi gorengan (Freepik/Tyasindayanti)
Ilustrasi gorengan (Freepik/Tyasindayanti)

3. Peningkatan Kolesterol Trans

Proses penggorengan dalam minyak tertentu dapat membentuk senyawa-senyawa yang mengandung kolesterol trans. Konsumsi kolesterol trans telah terkait dengan peningkatan risiko penyakit jantung karena dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL dan menurunkan kadar kolesterol HDL (kolesterol baik).

4. Penyerapan Minyak oleh Makanan

Makanan yang digoreng dapat menyerap jumlah minyak yang signifikan selama proses penggorengan. Ini meningkatkan jumlah kalori dan lemak dalam makanan, yang dapat berkontribusi pada kelebihan berat badan atau obesitas. Kelebihan berat badan adalah faktor risiko utama untuk penyakit jantung.

5. Efek Glycemic Index Tinggi

Beberapa jenis gorengan, seperti kentang goreng, dapat memiliki indeks glikemik tinggi. Konsumsi makanan dengan indeks glikemik tinggi telah terkait dengan resistensi insulin dan peningkatan risiko penyakit jantung.

https://www.suara.com/health/2023/11/22/073000/velove-vexia-jadi-duta-kesehatan-jantung-masih-makan-gorengan-gak