Yang Terjadi pada Tubuh Setelah Konsumsi Probiotik
By: Date: 3 Maret 2021 Categories: Info Sehat
Probiotik bisa dikonsumsi saat bangun atau tepat sebelum tidur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kesehatan usus berpengaruh terhadap kesehatan secara keseluruhan. Usus membutuhkan bakteri baik dalam jumlah yang banyak.

Hal itu bisa didapat dari mengonsumsi probiotik, seperti halnya dari makanan fermentasi, kimchi, yogurt, hingga tempe. Manfaatnya dapat meningkatkan pencernaan, menjaga sistem kekebalan dalam kondisi prima, mengontrol peradangan, membantu pemecahan dan menyerap obat-obatan tertentu, bahkan secara positif memengaruhi suasana hati. 

Ahli gizi klinis sekaligus penulis Ancient Remedies, dr Josh Axe, merekomendasikan rutin konsumsi probiotik, baik dari makanan alami maupun kapsul. Probiotik bisa dikonsumsi saat bangun atau tepat sebelum tidur, sekitar dua hingga tiga jam setelah makan terakhir.

Hampir semua orang bisa mendapatkan keuntungan dari probiotik, namun ada pula reaksi yang bisa diwaspadai atau cenderung normal sebagai efek konsumsi. Apa saja itu? Berikut penjelasannya seperti dilansir di laman Eat This, Rabu (3/3):

1. Jarang sembelit

Menurut Morgyn Clair, RD, ahli gizi ahli diet terdaftar di Sprint Kitchen, salah satu manfaat utama mengonsumsi probiotik adalah membantu tubuh memecah dan memetabolisme nutrisi di usus dengan lebih efisien. Hal itu dapat mendorong buang air besar secara teratur dan mengurangi masalah pencernaan yang tidak menyenangkan seperti sembelit dan diare. Secara khusus, dr Axe mengatakan spesies Lactobacillus atau Bifidobacterium cenderung paling membantu dalam hal ini.

2. Imunitas lebih kuat

Jangan kaget jika mengalami pilek setelah mengonsumsi probiotik. Penelitian telah menunjukkan, beberapa jenis probiotik dapat meningkatkan fungsi kekebalan, kemungkinan mengakibatkan penurunan risiko infeksi saluran pernapasan atas, termasuk yang menyebabkan flu biasa.

Hingga 80 persen dari sistem kekebalan disimpan di usus. Beberapa jenis formula probiotik juga dapat mendukung respons peradangan yang sehat, di mana ini merupakan aspek kunci lain dari kesehatan kekebalan. Akan tetapi orang yang memiliki gangguan defisiensi kekebalan atau sedang dirawat karena kanker tidak boleh menggunakan probiotik tanpa bantuan dokter, karena ini berpotensi berbahaya.

3. Kembung sementara

Kebanyakan orang tidak mengalami efek samping negatif saat mengonsumsi probiotik, tetapi beberapa mungkin mengalami kembung. Kabar baiknya adalah, para ahli mengatakan ini hanya sementara dan biasanya akan hilang setelah beberapa pekan setelah penggunaan. Tetapi jika tidak, kemungkinan perlu mengurangi dosis. Konsultasikan juga dengan dokter terkait kondisi yang dialami.

4. Menjaga berat badan

Jika tengah mencoba menurunkan berat badan, mengonsumsi probiotik bukan ide  buruk. Strain probiotik tertentu membantu meningkatkan massa dan kekuatan otot, sekaligus mendukung pengelolaan berat badan yang sehat dan pemulihan olahraga melalui beberapa mekanisme berbeda. Probiotik mendukung berat badan yang sehat dan komposisi tubuh dalam beberapa cara, termasuk meningkatkan sensitivitas insulin, mengurangi respons autoimun pada penderita diabetes, membantu mengatur nafsu makan. 

5. Memperbaiki suasana hati

Tahukah Anda bahwa otak dan usus saling terhubung? Konsumsi probiotik dapat meningkatkan suasana hati dan kesehatan mental secara keseluruhan. Faktanya, penelitian telah menunjukkan bahwa suplemen ini sebenarnya dapat membantu orang untuk mengatasi stres mental, kesepian, dan kesedihan yang terkait dengan pandemi Covid-19 dengan lebih baik. Secara khusus, strain probiotik Lactobacillus helveticus dan Bifidobacterium longum telah ditemukan untuk mengurangi gejala depresi dan kecemasan.

6. Lebih banyak energi

Tidak hanya suasana hati yang dapat meningkat setelah mengonsumsi probiotik, tetapi juga potensi mendapat lebih banyak energi dan kelelahan yang berkurang. Probiotik berperan dalam produksi neurotransmitter, termasuk serotonin, yang memiliki efek meningkatkan suasana hati dan menenangkan atau meningkatkan tidur. Beberapa proviotik juga berkontribusi pada kesehatan kognitif dengan membantu memfasilitasi respons peradangan yang sehat dan mendukung penyerapan nutrisi, dan membantu memicu aktivitas otak normal.

 

Let’s block ads! (Why?)