Benarkah Ibu Rumah Tangga Rentan Stres? Apa Alasannya?
By: Date: 14 April 2020 Categories: Hidup Sehat,Ibu rumah tangga,istri stres,Psikologi,stres,stres ibu rumah tangga

Banyak orang berpikir menjadi ibu rumah tangga merupakan tugas mudah. Membersihkan rumah dan menyiapkan makanan yang dilakukan ibu rumah tangga, banyak dinilai sebagai pekerjaan yang umum dan hampir semua orang bisa. Namun, tahukah Anda bahwa pekerjaan rumah tangga bisa membuat seorang wanita atau ibu tertekan sehingga menyebabkan stres?

Berbagai alasan ibu rumah tangga rentan stres

Stres merupakan respons tubuh terhadap peristiwa atau aktivitas sehari-hari dalam hidup seseorang. Respons ini bisa memberi dampak positif, seperti untuk mencapai tujuan hidup. Di sisi lain, stres juga bisa memberi dampak yang buruk pada kesehatan fisik dan jiwa, seperti penambahan berat badan. Bahkan, bila sudah kronis, stres akan sulit diatasi dan bisa memakan korban jiwa.

Dalam rumah tangga, wanita atau istri lebih rentan stres daripada laki-laki atau suami. Seorang istri, terutama bagi ibu rumah tangga, memiliki tanggung jawab penuh dalam mengurus keluarga berikut dengan rumahnya.

Tanggung jawab ini terkadang membuatnya tertekan hingga bisa mengalami stres. Berikut beragam alasan mengapa ibu rumah tangga rentan mengalami stres.

  • Melakukan pekerjaan fisik secara terus menerus

Pekerjaan rumah tangga, seperti membersihkan rumah, memasak, belanja, mengurus suami, dan mengurus anak, termasuk ke dalam kegiatan atau pekerjaan fisik. Pekerjaan-pekerjaan ini pun kerap dilakukan bersamaan, seperti belanja sambil mengasuh anak atau memasak sambil menggendong anak.

Meski bisa beristirahat di rumah selagi bekerja, ibu rumah tangga pun harus tetap waspada sepanjang hari dan malam untuk situasi yang tidak terduga, seperti anak yang menangis, anak atau suami yang sakit, dan sebagainya.

Semua aktivitas fisik yang dilakukan ibu rumah tangga bisa membuatnya merasa kelalahan. Faktor terlalu lelah itulah yang bisa menyebabkan stres pada ibu rumah tangga.

Apalagi, ibu rumah tangga tidak memiliki jadwal tertentu dalam bekerja. Ia mulai bekerja dari saat bangun tidur hingga akan kembali tidur untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Ia pun melakukannya setiap hari, bahkan ketika akhir pekan.

  • Memiliki sedikit waktu untuk dirinya sendiri

Dengan pekerjaan yang harus dilakukan secara terus-menerus, ibu rumah tangga sulit memiliki waktu luang untuk dirinya hingga menimbulkan stres. Seluruh waktunya dilakukan untuk anak dan keluarga sehingga terkadang ia lupa untuk memenuhi kebutuhan dirinya sendiri.

Cherilynn Veland, seorang psikoterapis dari Chicago, US, mengatakan jika seseorang tidak meluangkan waktu untuk diri sendiri, seperti bersantai, beristirahat, atau menyegarkan diri maka hal-hal buruk bisa terjadi pada dirinya, seperti stres.

Adapun stres yang kronis bisa meningkatkan risiko buruk terhadap kesehatan jiwa dan fisiknya, seperti kecemasan, depresi, penyakit jantung, gangguan pencernaan, hingga masalah tidur. Itu sebabnya penting untuk meluangkan waktu untuk diri sendiri atau me time, termasuk bagi ibu rumah tangga.

  • Mengerjakan aktivitas mental dan pemikiran yang terus menerus

Bila berpikir ibu rumah tangga hanya mengerjakan pekerjaan fisik, itu salah besar.  Seorang ibu rumah tangga juga perlu berpikir dalam melaksanakan pekerjaannya, seperti menghitung pengeluaran dan pemasukan rumah tangga, mengatasi masalah yang dialami anak, atau memikirkan menu masakan anak dan keluarga setiap harinya. Hal-hal tersebut pun bisa semakin buruk bila memiliki masalah finansial dalam keluarga.

Aktivitas mental tersebut pun bisa menyebabkan seorang ibu rumah tangga kelelahan. Kondisi ini bisa mengurangi konsentrasi seorang ibu rumah tangga dan akan berpengaruh pada ketidakstabilan emosinya atau stres.

  • Menganggap tidak mendapat pengakuan di masyarakat

Saat ini, sudah banyak wanita yang bekerja di luar rumah sebagai pekerja kantoran, meski sudah menikah dan memiliki anak atau yang sering disebut working momDengan adanya kondisi tersebut, banyak wanita yang salah paham. Ia berpikir bahwa pekerjaan ibu rumah tangga, sehingga tidak diakui di masyarakat.

Pemikiran seperti itu akhirnya bisa menyebabkan seorang ibu rumah tangga stres. Ia pun merasa kesepian karena berpikir dirinya terisolasi di rumah.

  • Mendapatkan penghakiman yang berlebihan

Seorang ibu rumah tangga bertanggung jawab pada setiap urusan keluarganya. Dengan pemikiran ini, apa yang dipakai anak, bagaimana anak bertindak, dinilai sebagai tanggung jawab ibunya.

Hal inilah yang kerap membuat ibu rumah tangga stres. Ia kerap mendapat penghakiman dari orang lain bila ada yang salah pada anaknya, seperti bila anak terlalu kurus atau memakai baju yang kotor.

Menjalankan peran ibu rumah tangga tidak semudah yang banyak dipikirkan orang pada umumnya. Ada berbagai pekerjaan yang perlu dilakukan ibu rumah tangga dengan tanggung jawab yang tidak sedikit. Setelah mengetahui berbagai alasan di atas, maka Anda sedapat mungkin menghindarinya atau membantu pasangan Anda di rumah untuk menghindari penyebab stres tersebut.

Baca Juga:

Let’s block ads! (Why?)