CEK FAKTA: Indonesia Dilanda Gelombang Panas, Benarkah? – Suara.com
By: Date: 28 Oktober 2021 Categories: Cek.Fakta,fakta,Hoax

Suara.com – Beredar sebuah unggahan yang menyatakan bahwa Indonesia tengah dilanda gelombang panas. Narasi tersebut diunggah oleh akun Irma Wahyuni pada laman Facebooknya. 

Unggahan tersebut juga menyatakan vahwa gelombang panas akan membuat suhu di Indonesia mencapau 40 derajat celcius. 

Berikut narasinya:

“GELOMBANG PANAS KINI MELANDA NEGARA KITA

Baca Juga: Selamat Hari Sumpah Pemuda! Hayaidesu Indonesia Sajikan Handgrip Tematis Tanah Air

Indonesia, Malaysia dan bbrp negara lain. saat ini sedang mengalami gelombang panas.

Apa tips yang harus dilakukan dan dihindari simak ya Harap perhatikan hal hal berikut ini:

1. Seorang teman dokter datang ke saya mengatakan, cuaca sangat panas.
Di siang hari, bisa mencapai 40C.

Katanya:

“Pada 40 derajat, jangan Anda langsung minum air es! Pembuluh darah mikro bisa meledak. Seorang temannya, dari terkena terik matahari masuk ke rumah, mencuci kaki dengan air dingin. Pandangan mata jadi kabur, dia pun pingsan.

Baca Juga: Perkuat Layanan di Sumatera, Outlet Terbesar MG Motor Indonesia Hadir di Palembang

2. Suhu di beberapa tempat telah mncapai 38C atau lebih.
Dlm kondisi ini, jaga suhu tubuh agar lebih tinggi.

Bahaya ini tak hanya dari minum air es/dingin. Bahaya ini dapat terjadi bahkan sekedar mencuci tangan/muka/ kaki.
Anda tidak boleh menyiram/menyeka bagian tubuh yg panas terkena sengatan terik, dengan air dingin.

Anda membutuhkan sekitar 30 menit untuk membuat tubuh menjadi dingin sesuai suhu dalam ruangan.

Minumlah air hangat suam, 34-36 Celcius.

3. Seorang dokter di rumah sakit, memeriksa seorang pria yang sangat sehat. 3 tahun kemudian, dokter tsb bertemu pria itu lagi dalam kondisi stroke.

Pria itu pun bercerita:

“Beberapa waktu lalu, hari amat panas. Setelah kembali ke rumah, agar cepat dingin, saya segera mandi air dingin. Lalu, saya tidak dapat menggerakkan rahang dengan benar. Segera saya panggil ambulans untuk membawaku ke rumah sakit..”

Ingat, terutama di hari yang panas, hindari air dingin karena akan menyebabkan kontraksi pembuluh darah yang cepat.

Yang di rumah ada anak kecil, harus memberi tahu pembantu dan seisi rumah tentang hal ini.

Akhir-akhir ini cuaca panas di atas normal
Walau mungkin kita rasa nyaman bila minum dingin.., namun, itu sangat berbahaya !
*
Hindari meneguk langsung minuman. Minumlah sedikit-demi sedikit, dengan perlahan
Tebarkan pesan ini ke keluarga-kerabat sekitar.
Ini bisa menyelamatkan nyawa!”

Gelombang panas (turnbackhoax.id)
Gelombang panas (turnbackhoax.id)

Lantas benarkah klaim tersebut?

Dikutip dari turnbackhoax.id–jaringan Suara.com, Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Urip Haryoko menyatakan bahwa gelombang panas terhadi di wilayah yang terletak pada lintang menengah dan tinggi. 

Sementara Indonesia berada pada wilayah ekuator. Pada wilayah ini, sistem dinamika cuacanya menunjukkan ketidakmungkinan terjadi gelombang panas. 

Suatu wilayah bisa dikatan mengalami gelombang panas jika suatu negara mengalami kenaikan suhu tak biasa selama lima hari berturut-turut. 

Suhu panas yang ada di Indonesia bukanlah gelombang panas meainkan siklus tahunan yakni fenomena gerak semu matahari. 

Fenomena tersbeut membuat beberapa daerah di Indonesia seperti Medan, Deli Serdang, Jatiwangi dan Semarang mengalami kenaikan suhu hingga 37 derajat celsius.

Selain persoalan gelombang panas, minuam air es setelah beraktivitas di cuaca panas tidak membuat pembuluh darah pecah. Hal yang mungkin terjadi adalah dehidrasi. 

Kesimpulan 

Klaim Indonesia mengalami gelombang panas  adalah hoaks.

Klaim tersebut termasuk dalam kategori konten yang menyesatkan atau misleading content.

Catatan Redaksi:
Artikel ini merupakan bagian dari konten Cek Fakta Suara.com. Dibuat seakurat mungkin dengan sumber sejelas mungkin, namun tidak mesti menjadi rujukan kebenaran yang sesungguhnya (karena masih ada potensi salah informasi). Lebih lengkap mengenai konten Cek Fakta bisa dibaca di laman ini. Pembaca (publik) juga dipersilakan memberi komentar/kritik, baik melalui kolom komentar di setiap konten terkait, mengontak Redaksi Suara.com, atau menyampaikan isu/klaim yang butuh diverifikasi atau diperiksa faktanya melalui email [email protected].