Deteksi Stunting Melalui Aplikasi Estunted
By: Date: 3 September 2023 Categories: Uncategorized

Mums, stunting merupakan dampak dari gangguan makan atau gangguan nutrisi yang berkepanjangan pada anak. Stunting berbahaya untuk pertumbuhan dan perkembangan si Kecil, Mums. Maka itu, Mums wajib tahu gejala stunting pada anak. Penting juga diketahui, bahwa Mums bisa deteksi stunting di rumah.

Dampak stunting itu berkepanjangan hingga anak dewasa, Mums. Nantinya anak bisa memiliki kemampuan belajar yang rendah, sehingga produktivitasnya juga kurang ketika ia dewasa nanti. Stunting juga meningkatkan risiko anak mengalami penyakit kronis ketika sudah dewasa nanti.

Oleh sebab itu, Mums wajib tahu gejala stunting pada anak, ya! Mums juga harus tahu cara deteksi dan pencegahannya!

Penyebab Umum Stunting di Indonesia

Menurut data Kementerian Kesehatan, terjadi penurunan prevalensi stunting di Indonesia di tahun 2023, yang menyentuh angka 21,6%, dari sebelumnya yang mencapai 24,2% pada tahun 2021. Ini merupakan kabar baik ya, Mums! Namun, dengan masih adanya kasus stunting di Indonesia sebanyak 21,6%, Mums tetap perlu mewaspadainya. 

Menurut ahli, stunting pada anak bisa disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya:

  • Kurang gizi kronis dalam jangka waktu berkepanjangan
  • Khususnya kurang asupan protein dalam proporsi total asupan kalori
  • Stres yang menyebabkan terjadinya perubahan hormon
  • Anak sering mengalami infeksi di awal kehidupannya

Jadi, perkembangan stunting biasanya lambat dan disebabkan oleh kondisi yang berkepanjangan. Untuk gejala stunting sendiri, berikut yang perlu diwaspadai:

  • Berat badan rendah dibandingkan anak seusianya
  • Anak memiliki tinggi badan yang lebih pendek dari anak seusianya
  • Proporsi tubuh anak terlihat normal, tapi tampak lebih muda/kecil untuk seusianya.

Jika si Kecil menunjukkan gejala-gejala seperti yang disebutkan di atas, sebaiknya Mums periksakan ke dokter, ya. 

Cara Deteksi Stunting di Rumah

Untuk dapat mencegah stunting, persiapan perlu dilakukan sejak dini Mums, bahkan sejak si Kecil masih dalam kandungan. Mums diharapkan rutin melakukan pemeriksaan kandungan ke dokter atau fasilitas kesehatan terdekat. Pastikan juga asupan nutrisi Mums mencukup, termasuk asupan protein hewani untuk tumbuh kembang janin.

Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kelahiran juga sangat penting, Mums. Setelah itu, pastikan asupan makanan dan nutrisi si Kecil tercukupi. Jika ia sudah berusia 6 bulan, lanjutkan ASI dan pastikan ia menerima asupan protein hewani yang cukup. Pasalnya, menurut penelitian, asupan protein dapat membantu pertambahan tinggi dan berat badan anak di atas 6 bulan.

Mums juga perlu rutin ke dokter atau fasilitas kesehatan terdekat untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan si Kecil. Pastikan pertumbuhan dan perkembangannya sesuai dengan usianya. Hal ini mencegah dan mendeteksi stunting juga, Mums. 

Mums juga bisa melakukan skrining dan pemantauan di rumah juga, lho. Caranya mudah, Mums bisa menggunakan aplikasi Estuntad, yaitu aplikasi e-stunting TNI Angkatan Darat. Mums bisa melakukan skrining stunting di aplikasi Estuntad dengan mengisi checklist-checklist yang sudah disediakan.

Jika hasilnya menunjukkan bahwa si Kecil berisiko akan mengalami stunting, segera konsultasikan dengan dokter, sehingga kondisinya bisa segera ditangani. Semakin dini kondisi stunting ditemukan ditangani, semakin baik juga kemungkinan penyembuhan dan pemulihannya.

Mudah kan, Mums? Yuk, download aplikasi Estuntad!

Sumber:

Kementerian Kesehatan. 4 Gejala Stunting yang Harus Diwaspadai.
Kementerian Kesehatan. Mengenal Stunting dan Gizi Buruk. Penyebab, Gejala, Dan Mencegah. Januari 2018.
Unit Life. CONSEQUENCES OF CHRONIC MALNUTRITION.
World Health Organization. Stunting in a nutshell. November 2015.

https://www.guesehat.com/deteksi-stunting-melalui-aplikasi-estunted