Hubungan Pasutri Berubah Setelah Memiliki Anak
By: Date: 29 Desember 2019 Categories: Mind & Soul

Liputan6.com, Jakarta – Saat suami istri menjadi orangtua hubungan yang terjalin dapat berubah. Bila biasanya jarang marah-marah tapi stres, kurang tidur, dan memprioritaskan hubungan anak membuat hubungan suami istri berubah. 

“Sebelum suamiku, Tom, dan aku punya bayi, kami jarang bertengkar. Setelah punya bayi, kami berjuang sepanjang waktu,” kata Janee Dunn, ibu dan juga penulis buku How Not to Hate Your Husband After Kids.

Perubahan hormonal, kurang tidur, dan tekanan yang timbul karena bayi yang baru lahir dapat menempatkan diri salah satu pasangan untuk melakukan kesalahan dan menempatkan diri pasangan pada bagian bawah daftar prioritas.

Jika perubahan tersebut tidak diiringi upaya perbaikan, hubungan lama-lama akan memburuk.

2 dari 3 halaman

Kembali Ciptakan Koneksi Suami Istri

Menciptakan “koneksi” dengan pasangan akan terlihat sangat berbeda setelah memiliki anak. Jika sebelumnya pasangan terbiasa pergi kencan malam secara spontan untuk mencoba restoran baru, setelah memiliki anak, rasa spontanitas berubah karena perlu mempersiapkan kebutuhan rumah tangga dan bayi seperti botol susu dan popok.

Sekitar 80 persen ibu hamil mengalami baby blues. Namun, sang ayah pun juga dapat mengalami depresi pasca persalinan. Hal inilah yang turut andil dalam berubahnya hubungan suami istri. Ditambah, hubungan seks dengan pasangan juga dapat berubah sehingga memengaruhi hubungan.

“Walaupun waktu bersama kita mungkin tidak sama dengan sebelum bayi kita ada dalam kandungan, kita dapat mencoba dengan sengaja menciptakan untuk waktu untuk itu,” kata Jaclyn Langenkamp, seorang ibu di Hilliard, Ohio, sekaligus blogger One Blessed Mom, seperti yang dilansir pada laman Health Line.

Ketika ibu menyusui, kemungkinan vagina akan mengalami sedikit kekeringan. Namun, ini dapat menjadi cara yang baik untuk menyambung kembali hubungan dengan menghabiskan sedikit waktu bersama pasangan.

Penulis : Lorenza Ferary

3 dari 3 halaman

Simak Video Menarik Berikut:

Let’s block ads! (Why?)