Ibu Hamil Bisa Vaksinasi Covid-19, Ini Penjelasan POGI CNBC Indonesia • 2 menit yang lalu – CNBC Indonesia
By: Date: 2 Juli 2021 Categories: berita kesehatan,Health,Health Info,kesehatan

Jakarta, CNBC Indonesia – Sekjen Perhimpunan Obstetri Ginekolog Indonesia (POGI), Prof Dr dr Budi Wiweko, SpOG(K) menegaskan bahwa ibu hamil bisa divaksinasi dan penting dilakukan untuk melindungi janin hingga tenaga kesehatan.

Hal ini merujuk dari studi terbaru di AS, periode Desember 2020 sampai Februari 2021, 35 ribu ibu hamil yang mengikuti observasi. Vaksinasi yang digunakan dalam observasi ini adalah Pfizer dan Moderna.

“Total 35 ribu ibu hamil ikut observasi. Mendapat dua vaksin tersebut masing-masing 16 ribu dan 14 ribu. Setelah disuntik saat hamil, diamati gejala, KIPI. Pain pada lokasi injeksi. Baik pfizer dan kelompok moderna (dosis 1&2). Dosis kedua, relatif keluhan nyeri berkurang jauh. Keluhan yang lain tak ada signifikan,” katanya


“Sekitar 70% dengan vaksin Pfizer atau Moderna, di usia di atas 3 bulan. Ada 28% dilakukan ketika hamil kurang 3 bulan. Tidak ada no covid infection,” imbuhnya.

Selanjutnya, outcome terkait abortus, keguguran tercatat 12,6%. Menurut dia, hal ini sebanding dengan literatur kematian di atas 5 bulan 0,1%. Demikian juga kelainan-kelainan pada bayi, sebanyak 9,4% prematur. Sebanyak 3,2% bayi kecil dan kematian bayi 0%.

“Melihat data ini comparable dengan jumlah pasien yang sangat besar 35 ribu,” tegasnya.

Adapun keuntungan vaksinasi untuk ibu hamil antara lain perlindungan untuk ibu hamil dan tenaga kesehatan. Kemudian terhindar dari risiko prematur karena vaksinasi bisa transimi ke bayi.

“Dari 35 ribu ibu hamil yang vaksinasi Pfizer dan Moderna terbukti aman sampai melahirkan, janinnya aman,” katanya lagi.

Lalu, bagaimana dengan vaksin Sinovac, Astrazeneca dan Sinopharm yang saat ini baru tersedia di Indonesia. Prof Budi mengatakan, studi tersebut menjadi dasar. Berdasarkan leflet WHO, disebutkna sinovac aman, tidak ada efek membahayakan pada studi binatang yang hamil.

“Ini yang jadi pegangan, di fax sheet, BPOM segera dilengkapi di vaksin Sinovac, penggunaan animal data yang aman,” ujarnya.

“Kedua, rekomendasi profesi, ada di interim guidence WHO, selama ini penggunaan vaksin non life virus, aman. KIPI hampir tidak ada. Baik itu vaksin flu hingga Vaksin Tetanus, Difteri, Pertussis (TDAP), Dua hal ini jadi dasar bagi kami, untuk merekomendasi, vaksin sinovac. Tentunya catatan, di bawah dokter dan bidan,” pungkasnya.

[Gambas:Video CNBC]

(yun/yun)