Ilmuwan Temukan Rumput Laut Sebagai Peredam Suara yang Ramah Lingkungan – darilaut.id
By: Date: 16 Juli 2022 Categories: Sains

Darilaut – Sejumlah ilmuwan di India menemukan bahan yang berasal dari rumput laut (seaweed) sebagai bahan untuk peredam suara.

Biasanya bahan peredam suara terbuat dari plastik yang tidak mudah didaur ulang. Sementara bahan berbasis rumput laut ini mampu menyerap suara dan ramah lingkungan.

“Kami menyelidiki penggunaan film komposit berbasis agar-agar yang diturunkan dari rumput laut sebagai peredam suara,” tulis peneliti Surendra Kumar dan rekan, yang telah mempublikasikan hasil temuan tersebut di American Chemical Society – Sustainable Chemistry & Engineering, 23 Juni 2022.

Hasil penelitian, koefisien penyerapan akustik yang diukur menggunakan metode fungsi transfer dua mikrofon mengungkapkan bahwa film berpori efektif dalam penyerapan suara. Penambahan gliserol meningkatkan penyerapan suara.

Mengutip Phys.org (14/7) dari pesawat terbang hingga apartemen, sebagian besar ruang kini dirancang dengan bahan penyerap suara. Hal ini untuk membantu meredam suara dengung, gema, dan gumaman dalam kehidupan sehari-hari.

Tetapi sebagian besar bahan akustik yang dapat meredam suara manusia, lalu lintas, dan musik terbuat dari busa plastik yang tidak mudah didaur ulang atau terdegradasi.

Mengontrol dan mengoptimalkan cara suara bergerak di seluruh ruangan adalah kunci untuk menciptakan ruang fungsional. Panel akustik busa adalah solusi umum, dan tersedia dalam berbagai bahan dan ketebalan yang disesuaikan dengan kebutuhan suara tertentu.

Sebagian besar busa ini, bagaimanapun, terbuat dari poliuretan dan polimer lain yang berasal dari minyak mentah atau gas serpih.

Untuk menghindari petrokimia, para peneliti telah mengeksplorasi alternatif penyerap suara yang lebih terbarukan dan dapat terurai secara hayati. Tetapi banyak pilihan saat ini dibuat dari serat tumbuhan yang tidak secara efektif meredam suara dalam rentang frekuensi suara yang paling berguna, atau terlalu tebal atau berat untuk dibuat.

Para peneliti mengembangkan bahan biodegradable yang berasal dari tumbuhan yang mudah dibuat dan dapat menyerap berbagai suara.

Tim peneliti membuat film tipis agar-agar, bahan seperti agar-agar yang berasal dari rumput laut, bersama dengan bahan tambahan nabati lainnya dan memvariasikan ketebalan dan porositas film.

Setelah menjalankan materi melalui serangkaian tes, para peneliti mengukur seberapa baik film meredam suara di berbagai frekuensi —dari dengungan bass hingga yang melengking.

Tim membuat tabung suara dengan menempatkan speaker di salah satu ujungnya, dan film uji dipasang di ujung lainnya. Mikrofon di tengah tabung mengukur jumlah suara yang dipancarkan oleh speaker dan jumlah suara yang dipantulkan dari film.

Eksperimen-eksperimen ini menunjukkan bahwa film berpori yang dibuat dengan konsentrasi agar-agar tertinggi memiliki kualitas penyerap suara terbesar dan berkinerja serupa dengan busa akustik tradisional.

Para peneliti berencana untuk mengeksplorasi cara untuk memodifikasi film agar-agar untuk memberi sifat lain yang diinginkan, seperti tahan api, dan akan mengeksplorasi bahan film yang diturunkan secara biologis.

Sumber: Phys.org dan Pubs.acs.org