Ini Hasil Pemantauan Gerhana Bulan Total di Gorontalo – darilaut.id
By: Date: 28 Mei 2021 Categories: Sains

Darilaut – Stasiun Geofisika Gorontalo – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melakukan pemantauan fenomena gerhana bulan total di Kampus IAIN Sultan Amai Gorontalo, Rabu (26/5) sore hingga malam.

Kepala Stasiun Geofisika Gorontalo, Gandamana Matondang, mengatakan saat P1 tidak teramati di Gorontalo, bulan di bawah horizon. P1 adalah piringan Bulan mulai memasuki penumbra Bumi atau gerhana mulai.

Gerhana sebagian mulai atau U1, teramati pada pukul 18:10:22 Wita. U1 adalah saat piringan Bulan mulai memasuki umbra Bumi.

Menurut Gandamana fase U2 atau gerhana total mulai teramati pukul 19:09:16 Wita. U2 saat seluruh piringan Bulan mulai tertutupi oleh umbra Bumi.

Puncak gerhana total teramati pukul 19:21:14 Wita. Puncak Gerhana terjadi saat piringan Bulan tergerhanai paling maksimum.

Gerhana total berakhir (U3) teramati pukul 19:28:17 Wita. U3 adalah saat piringan Bulan mulai meninggalkan umbra Bumi.

Fase U4, gerhana sebagian berakhir teramati pukul 20:53:41 Wita. U4 adalah saat seluruh piringan Bulan terakhir kali meninggalkan umbra Bumi.

Di Gorontalo, gerhana berakhir (P4) teramati pukul 21:52:53 Wita. P4 adalah saat seluruh piringan Bulan terakhir kali meninggalkan penumbra Bumi.

Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Geofisika Gorontalo, Bazir Zaman, mengatakan saat pengamatan berlangsung kondisi cuaca cerah berawan. Selain teleskop, peralatan pengamatan gerhana bulan total menggunakan perangkat kamera DSLR Canon EOS 80D.

Berikut ini hasil pemantauan fase gerhana bulan total perigee di Gorontalo:

• Gerhana mulai (P1): tidak teramati (Bulan di bawah Horizon)

• Gerhana Sebagian Mulai (U1): teramati (18:10:22 Wita)

• Gerhana total mulai (U2): teramati (19:09:16 Wita)

• Puncak Gerhana Total: teramati (19:21:14 Wita)

• Gerhana total berakhir (U3): teramati (19:28:17 Wita)

• Gerhana sebagian berakhir (U4): teramati (20:53:41 Wita)

• Gerhana Berakhir (P4): teramati (21:52:53 Wita).

Lokasi pengamatan di kampus IAIN Gorontalo berada pada longitude 123.06656656 BT dan latitude 0.54268388 LU, dengan elevasi 20.20 Meter.

Selain Gandamana dan Bazir, tim Stasiun Geofisika Gorontalo yang ikut dalam pemantauan Yudi Bramantyo dan Fakhry Dwi Sulistio. Terdapat pula sejumlah mahasiswa Fakultas Syariah IAIN Gorontalo yang bersama-sama melakukan pengamatan gerhana bulan total.

Sementara itu, di lokasi sekitar perairan hiu paus Botubarani, visibiltas gerhana bulan mulai dapat diamati pukul 18.14 Wita.

Puncak gerhana total di sekitar lokasi perairan Botubarani, Bone Bolango, Rabu (26/5). FOTO: NURLAELA

Secara umum fase U1 terlihat dari pantai Bone Bolango pukul 18.14 – 18.16 Wita. Hal ini karena saat terbitnya bulan masih terhalang dengan barisan perbukitan atau pegunungan.

Pengamat dapat melihat visibiltas gerhana bulan mulai fase U1 hingga berakhir. Cuaca cerah sepanjang fase gerhana bulan total perigee tersebut.

Tim mahasiswa yang melakukan pengamatan gerhana bulan total di pantai Botubarani: Nurlaela, Aswandi Noer, Putri Patrisia, Lilis Hulopi (Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone Sulawesi Selatan), Nurlaila Amir dan Fajar (Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Negeri Gorontalo) dan Fahri Amar Universitas Muslim Indonesia Makassar.

Pemantauan gerhana bulan ini menggunakan 1 teleskop dan 2 teropong binokular. Tim pengamat mengabadikan momen gerhana menggunakan kamera yang ada pada telepon genggam (handphone) dengan alat bantu teleskop maupun teropong binokular.