Kapan Harus Mulai Minum Obat Tidur Jika Tidak Pernah Bisa Tidur Nyenyak?
By: Date: 23 Desember 2019 Categories: Gangguan Tidur,Hidup Sehat,mengonsumsi obat tidur,minum obat tidur,obat tidur,penggunaan obat tidur,tata cara menggunakan obat tidur

Obat tidur biasa digunakan oleh orang yang memiliki gangguan tidur untuk membantu mereka lebih mudah tidur lelap. Akan tetapi, bukan berarti obat tidur boleh dikonsumsi sembarangan. Lalu, kapan waktu yang tepat untuk minum obat tidur? Simak penjelasannya berikut ini.

Kapan harus minum obat tidur untuk mengatasi gangguan tidur?

Minum obat tidur merupakan salah satu cara mengatasi gangguan tidur yang diperbolehkan oleh dokter. Anda pun sebetulnya dapat membeli obat tidur di apotek tanpa harus menebus resep dokter.

Ya! Anda diperbolehkan minum obat tidur jika merasa sesekali sulit tidur. Meski begitu, sebuah artikel yang dimuat di Harvard Health menerangkan bahwa obat tidur resep dan yang bisa dibeli bebas memiliki tujuan berbeda.

Jika keluhan insomnia Anda termasuk datang dan pergi, alias menyerang hanya 1-2 kali dalam seminggu, Anda boleh minum obat tidur nonresep di apotek. Gangguan tidur yang munculnya tidak rutin masih tergolong sebagai taraf ringan, dan bisa diatasi dengan obat tidur yang dibeli tanpa resep dokter.

Namun, lebih baik tanyakan pada apoteker atau dokter mengenai obat tidur yang sesuai dengan kondisi tubuh Anda. Apalagi mengingat tidak semua obat tidur memiliki kandungan yang sama.

Sementara itu, obat tidur resep dokter khusus digunakan untuk mengatasi gangguan tidur yang lebih serius. Misalnya, Anda telah mengalami kesulitan tidur selama berhari-hari atau berminggu-minggu, berkepanjangan tanpa jeda.

Dokter mungkin akan memulai dengan memberikan dosis paling rendah, untuk digunakan dalam jangka pendek. Jika masalah tidur Anda tidak juga membaik, dosis dan jangka waktu pemakaiannya dapat ditingkatkan oleh dokter sesuai kebutuhan. 

Selalu konsultasikan kepada dokter atau apoteker mengenai segala obat yang hendak Anda gunakan untuk mengatasi gangguan tidur.

Aturan minum obat tidur yang tepat

Anda memang diperbolehkan mengonsumsi obat tidur jika sesekali merasa tidak bisa tidur nyenyak. Namun ingat, minum obat ini harus sesuai dengan aturan pakainya untuk menghindari efek samping penggunaan obat yang tidak diinginkan.

1. Periksakan kondisi ke dokter

Untuk penggunaan yang paling aman, konsultasikan terlebih dahulu kondisi kesehatan Anda kepada dokter atau ahli medis profesional. Biasanya, dokter akan meneliti lebih jauh mengenai gangguan tidur yang Anda alami.

Jika dokter bisa menemukan penyebab dari insomnia yang Anda alami, dokter bisa memberikan resep obat yang paling sesuai dengan kondisi Anda.

Jika Anda sudah minum obat tidur lebih dari beberapa minggu, tanyakan kepada dokter mengenai perkembangan kondisi kesehatan Anda dan penggunaan obat tidur itu sendiri. Apakah Anda sudah boleh berhenti menggunakannya atau tidak. Pasalnya, menggunakan obat tidur dalam jangka panjang dapat menyebabkan ketergantungan.

2. Baca aturan pakai

Jika Anda memang minum obat tidur yang dibeli secara bebas di apotek, Anda tetap wajib membaca aturan pakai yang biasanya tertera pada kemasan obat. Dengan begitu, Anda akan lebih memahami bagaimana cara pemakaian, dan kapan waktu yang tepat untuk mengonsumsi obat ini.

3. Hindari minum obat tidur sebelum benar-benar tidur

Fungsi obat tidur adalah untuk membuat Anda mengantuk dan cepat terlelap. Maka, hindari mengonsumsi obat ini jika Anda tidak ada niat untuk tidur. Tentu Anda tidak mau mengantuk di saat yang tidak tepat, bukan?

Minum obat tidur dapat membuat Anda kehilangan konsentrasi dan berpotensi menyebabkan Anda dalam bahaya. Gunakan obat ini saat Anda sudah benar-benar siap untuk pergi tidur demi penggunaan obat yang lebih efektif.

4. Gunakan obat tidur saat tidak bisa tidur semalaman

Minum obat tidur sebaiknya hanya saat Anda merasa tidak bisa tidur atau tidak akan tidur pulas semalaman. Minum obat tidur saat Anda mungkin hanya bisa tidur selama maksimal empat jam.

Pasalnya, ada obat tidur yang hanya memberikan efek jangka pendek. Ini artinya jika Anda merasa harus bisa tidur cukup (sekitar 7-8 jam), minum obat tidur jangka pendek akan rentan membuat Anda terbangun di tengah malam karena efek obatnya habis.

5. Hati-hati dengan efek samping

Anda dapat menemukan daftar risiko efek samping pada label informasi yang tersedia di kemasan obat. Jika setelah membaca masih ada informasi yang membingungkan, tanyakan kepada apoteker atau dokter.

Anda tidak sepatutnya menyepelekan efek samping dari minum obat tidur. Apalagi jika efek samping penggunaan obat sudah mulai mengganggu aktivitas sehari-hari. Misalnya, Anda mulai merasa mengantuk di siang hari setelah menggunakan obat tidur semalamnya.

Beri tahu dokter segala efek samping yang Anda alami selama minum obat tidur. Dokter mungkin akan mengubah dosis obat yang Anda gunakan, atau bahkan menghentikan dosis obat Anda.

Tipsnya jika Anda akan baru mulai minum obat atau mengganti dengan merek baru, jangan diminum saat Anda punya aktivitas yang penting pada malam hari. Hal ini untuk menghindari efek samping penggunaan obat baru yang belum Anda ketahui.

6. Hindari mengonsumsi alkohol

Saat Anda minum obat tidur, hindari mengonsumsi alkohol di saat bersamaan. Masalahnya, alkohol dapat meningkatkan efek sedatif yang terdapat di obat tidur.

Bahkan jika Anda hanya mengonsumsi alkohol dalam jumlah yang sangat sedikit, efeknya tetap akan berinteraksi dengan cara kerja obat.

Minum obat tidur dan alkohol berbarengan dapat menyebabkan kepala Anda terasa pusing berputar, linglung, hingga merasa atau jatuh pingsan. Alhasil, efek obat tidur akan percuma dan justru bisa memperparah insomnia.

Menggabungkan alkohol dengan jenis obat tidur tertentu juga dapat menyebabkan masalah pernapasan selama tidur.

7. Berhenti secara perlahan

Jika Anda sempat rutin minum obat tidur tapi kini sudah ingin berhenti, berhentilah secara perlahan.

Anda bisa mengurangi dosisnya secara bertahap sampai benar-benar tidak menggunakannya sama sekali. Penting juga untuk diperhatikan bahwa menghentikan obat tidur juga ada risiko efek sampingnya.

Berhenti minum obat tidur, meski dilakukan secara perlahan, dapat membuat Anda mengalami sakit kepala yang menyebabkan insomnia beberapa hari setelah berhenti.

Lebih baik ikuti instruksi dari dokter, apoteker, atau bahkan informasi cara pemakaian obat yang Anda baca di kemasan.

Baca Juga:

Let’s block ads! (Why?)