Kecanduan Pornografi Bisa Diatasi Dengan 5 Terapi Ini
By: Date: 14 November 2019 Categories: Hidup Sehat,kecanduan porno,kecanduan pornografi,melepaskan kecanduan,mengatasi kecanduan,menonton pornografi,nonton porno,pria suka pornografi,Seks & Asmara,terapi kognitif,terapi kognitif dan perilaku

Kecanduan pornografi cenderung terjadi saat seseorang ingin melarikan diri dari kenyataan atau sebagai pengalihan dari emosi negatif. Guna mengatasinya secara efektif, orang yang mengalami kecanduan pornografi perlu menjalani terapi bersama tenaga kesehatan mental profesional seperti psikolog atau psikiater.

Lalu, apa saja jenis terapi yang dapat dilakukan?

Beragam terapi untuk mengatasi kecanduan pornografi

Sebelum menjalani perawatan, terapis perlu menggali terlebih dahulu faktor yang melatarbelakangi kecanduan pornografi.

Langkah ini akan membuat terapi menjadi lebih efektif sehingga psikolog atau pskiater bisa membantu mencegah perilaku yang sama muncul kembali.

Dengan mempertimbangkan latar belakang pasien dan kondisinya saat perawatan dimulai, terapis dapat memulai terapi melalui beberapa metode berikut:

1. Terapi rehabilitasi rawat inap atau rawat jalan

konseling psikologi

Terapi rehabilitasi untuk kecanduan pornografi dapat dilakukan melalui rawat inap atau rawat jalan. Selama rawat inap, pasien akan terus dipantau oleh terapis.

Tujuannya adalah mengatasi pemicu kecanduan sehingga pasien bisa mengalihkan emosinya ke arah yang lebih baik.

Setelah menuntaskan rehabilitas rawat inap, pasien dapat melanjutkan dengan terapi rawat jalan.

Program ini bertujuan agar pasien memiliki gaya hidup dan pengalihan emosi yang lebih sehat. Dengan begitu, pasien tidak lagi mengandalkan pornografi sebagai solusi.

2. Terapi rehabilitasi grup

terapi
Sumber: Verywell Mind

Terapi rehabilitasi grup umumnya melibatkan sekitar 5-15 pasien yang memiliki kasus serupa, dalam hal ini yaitu kecanduan pornografi.

Terapi ini bermanfaat untuk memberikan dukungan lebih, meningkatkan kemampuan bersosialisasi, mendorong kemajuan rehabilitas, hingga memberikan sudut pandang baru bagi pesertanya.

Satu sesi terapi grup bisa berlangsung selama 60 menit hingga 2 jam. Selama sesi terapi, peserta akan duduk membentuk lingkaran, saling memperkenalkan diri, lalu menceritakan kondisinya.

Seluruh sesi terapi nantinya akan dipandu oleh seorang psikolog.

3. Cognitive behavioral therapy (CBT)

kapan harus ke psikolog
Sumber: Psykologvejen

Cognitive behavioral therapy (CBT) adalah terapi yang paling sering digunakan untuk menangani masalah kecanduan pornografi.

Dilansir dari laman NHS, terapi ini ditujukan untuk mengubah pola pikir dan kebiasaan sehingga pasien bisa mengatasi kecanduannya secara perlahan.

Selama sesi CBT, terapis akan membantu pasien menggali masalahnya. Satu masalah dibagi ke dalam beberapa bagian yang mencakup perasaan, sensasi fisik yang timbul, serta perilaku yang dilakukan.

Terapis dan pasien lalu menganalisis semua aspek ini untuk mencari tahu bagian mana yang bermasalah dan cara mengubahnya.

Terapis akan meminta pasien menerapkan perubahan tersebut dan melihat hasilnya pada sesi terapi berikutnya.

4. Terapi psikodinamis

terapi ke psikolog

Terapi psikodinamis berfokus pada pengalaman masa lalu, emosi, dan keyakinan yang menjadi penyebab pasien mengalami kecanduan pornografi.

Terapi ini dilakukan dengan memberikan kesempatan bagi pasien untuk bercerita sebebas-bebasnya tentang masalah yang sedang ia hadapi.

Dengan begitu, pasien diharapkan dapat mengenali, mengekspresikan, dan menangani emosi negatif yang menjadi penyebab kecanduan.

Pasien juga akan belajar mengatasi masalah yang sedang ia alami agar tidak lagi memicu kecanduan di kemudian hari.

5. Konseling pernikahan atau keluarga

alasan pergi ke konseling pernikahan

Konseling pernikahan dan keluarga adalah jenis terapi yang melibatkan pasangan, orangtua, anak, atau anggota keluarga lain.

Selain fokus mengatasi masalah pasien, terapis juga memberikan pemahaman pada pasangan dan keluarga guna membantu rehabilitasi.

Terapi ini amat disarankan jika masalah kecanduan pornografi telah berdampak pada orang-orang di sekitar pasien.

Terapi bersama orang terdekat dapat mengembalikan kepercayaan, mengurangi rasa malu dan bersalah, serta memulihkan hubungan.

Masalah kecanduan pornografi dapat diatasi dengan berbagai metode. Setiap pasien memiliki kondisi yang berbeda sehingga metode yang efektif bagi seseorang belum tentu cocok bagi orang lain.

Oleh sebab itu, pasien perlu bekerja sama dengan terapis dalam menggali latar belakang masalah. Proses rehabilitasi memang tidak singkat, tapi manfaatnya begitu besar bagi kualitas hidup pasien dan orang-orang terdekatnya.

Baca Juga:

Let’s block ads! (Why?)