Kenali Penyebab dan Cara Atasi Bayi ASI Sering Kentut – HaiBunda
By: Date: 12 Mei 2021 Categories: berita kesehatan,Health,Health Info,kesehatan

Jakarta

Si Kecil sering kentut setelah menyusu atau makan, Bunda? Tak perlu khawatir karena kondisi ini wajar dialami bayi yang masih menyusu ya.

Dokter anak bersertifikat di Einstein Pediatrics, Dr. Florencia Segura, MD, FAAP, mengatakan bahwa manusia, termasuk bayi, sebenarnya menghasilkan gas rata-rata 14 hingga 23 kali sehari. Tidak peduli bayi diberi makan apa pun, mereka pasti akan buang gas alias kentut.

Pada bayi yang sering kentut, biasanya ini terjadi karena reaksi makanan atau perut kembung atau sulit buang air besar. Sejauh ini, tidak ada perbedaan yang jelas dalam produksi gas pada bayi yang diberi ASI atau susu formula.



“Bayi dalam kedua kelompok tersebut dapat menghasilkan sedikit atau banyak gas,” ujar dokter anak Dr. Tiffany Jumaily, dilansir Romper.

Penyebab bayi sering kentut

1. Reaksi terhadap makanan

Bayi yang sering kentut bisa disebabkan perut kembung karena reaksi makanan. Kalau bayi tidak konsumsi susu formula dan hanya mengonsumsi ASI saja, Bunda harus evaluasi penyebab kembungnya ya.

Bayi menyusu kemungkinan bisa alergi susu sapi dari ibunya. Produk susu sapi atau olahan yang dikonsumsi Bunda bisa masuk ke dalam ASI dan menyebabkan alergi.

2. Intoleransi laktosa ASI

Intoleransi laktosa terjadi saat bayi menjadi sensitif terhadap ASI. Pada kondisi ini, bayi mungkin tidak terlalu bisa untuk mencerna laktosa dari ASI yang dikonsumsinya.

Pada bayi usia 0 sampai 6 bulan, produksi enzim lipase belum berfungsi dengan baik. Sementara di usia 6 bulan ke atas ketika bayi sudah MPASI, enzim-enzim pencernaan bayi ini sudah cukup bagus semua. Kecuali ada penyakit yang mendasari, kemungkinan perut bayi kembung biasanya sangat kecil terjadi.

3. Sistem pencernaan bayi belum berkembang

Dilansir Healthline, sistem pencernaan bayi masih berkembang dan belum memiliki cukup bakteri ramah untuk membantu pencernaan. Beberapa bayi memiliki jumlah gas yang normal, tetapi ada juga yang mungkin lebih sensitif terhadapnya dan perlu lebih sering mengeluarkannya.

Bayi yang sering kentut biasanya akan menggeliat, melengkungkan punggungnya, atau membuat wajah seperti mengejan sampai mereka menemukan kelegaan.

4. Pelekatan menyusu salah

Perut kembung hingga bayi sering kentut paling sering terjadi karena posisi pelekatan menyusui yang salah. Jika pelekatan mulut bayi dan payudara Bunda tidak pas, maka si Kecil tidak bisa menyusu secara optimal.

“Pelekatan proses menyusui salah juga bisa jadi menyusuinya jadi sebentar-sebentar, misalnya, 5 menit sekali lepas. Jadi bayinya tidak bisa mendapatkan ASI dengan optimal, tidak bisa mendapatkan foremilk dan hindmilk dengan bagus,” ujar dokter spesialis anak, dr.Melisa Anggraeni, M.Biomed, Sp.A, kepada Haibunda, belum lama ini.

“Bisa juga dia banyak hanya dapat foremilk saja karena menyusu sebentar-sebentar. Sedangkan, menyusui yang efektif diharapkan 30 sampai 40 menit dan full di satu payudara,” sambungnya.

Bayi yang menyusu sebentar hanya mendapatkan foremilk saja, Bunda. Nah, kandungan tinggi laktosa di foremilk inilah yang bisa bikin perut kembung.

5. Posisi menyusui

Posisi menyusui mungkin perlu diperhatikan bila bayi sering kentut. Coba Bunda ganti berbagai posisi sampai frekuensi kentut bayi berkurang ya.

Ada beberapa posisi yang disarankan untuk mengatasi kondisi ini. Bunda bisa konsultasi ke pakar laktasi atau dokter untuk meminta saran tentang posisi menyusui yang tepat.

Asian baby newborn crying from diarrhea colic symptomsIlustrasi bayi/ Foto: iStock

Tanda bayi sering kentut

1. Bayi rewel dan terus menangis sekitar satu jam sehari. Kondisi ini normal dialami bayi baru lahir. Namun, bila hal ini terus terjadi setiap hari dan tidak membaik, segera bawa anak ke dokter.

2. Bayi tampak tidak bahagia sepanjang waktu. Kondisi ini dapat menunjukkan bahwa gas terkumpul di dalam tubuh bayi.

3. Tidak dapat tidur dengan nyenyak karena perut kembung.

4. Wajah bayi menjadi merah ketika dia menangis dan terlihat seperti kesakitan.

5. Bayi menggeliat seolah-olah tidak nyaman atau sering menarik kakinya ke atas dada saat rewel.

Tips atasi bayi sering kentut

1. Konsultasi ke dokter bila bayi ASI sering kentut karena perut kembung ya. Dokter akan mencari tahu penyebabnya untuk melakukan tindakan perawatan atau pengobatan

2. Jika bayi memiliki alergi susu atau intoleran laktosa, maka Bunda harus berhenti konsumsi segala makanan yang ada kandungan susu sapi. Jadi, Bunda perlu melakukan diet produk susu agar kandungan laktosa tinggi tidak masuk melalui ASI.

3. Jika perut kembung disebabkan posisi menyusui yang salah, maka kita bisa memperbaikinya ya. Salah satu posisi menyusui yang bisa mengurangi kentut adalah football hold.

Dalam posisi ini, Bunda menggendong bayi menyamping saat berbaring telentang. Kepala bayi lalu dibuat setinggi payudara Bunda dan kepalanya disangga dengan tangan.

4. Memberikan kenyamanan pada bayi, caranya mengolesi perut dengan minyak telon atau living oil sambil menggendong dan menenangkan si Kecil.

“Kuncinya adalah kalau ibunya tenang, maka bayinya juga tenang. Nah, kemudian disusui lagi sedikit sampai bayi kenyang dan nantinya perut kembung akan hilang dengan sendirinya,” ujar Melisa.

5. Bayi sering kentut karena perut kembung juga bisa diatasi dengan pijat. Proses pemijatan enggak boleh sembarangan karena hanya boleh dilakukan tenaga terlatih ya.

6. Buat bayi sendawa terutama setelah menyusu. Cobalah menepuk punggung bayi dengan lembut untuk menghilangkan udara yang tertelan dan masuk ke usus.

7. Pemberian probiotik dapat dipertimbangkan bila bayi sering kentut karena masalah saluran cerna. Probiotik telah diteliti dapat membantu mengurangi gas dan mendukung kesehatan usus. Sebelum memberikan probiotik, sebaiknya konsultasi dulu ke dokter ya.

(ank/som)