Kondom Robek Saat Berhubungan Seks, Ini Tips Mengatasinya
By: Date: 13 Juli 2020 Categories: Hubungan Seks,kondom,kondom robek


Suara.com – Kenikmatan saat berhubungan seks membuat seorang lupa, hingga tidak sadar bahwa kondom yang digunakan ternyata sobek. Pengalaman ini tentu bisa menjadi mimpi buruk, terutama bagi mereka yang tengah mengontrol kehamilan.

Umumnya kondom sobek karena kurang lubrikasi, kedaluwarsa, ukuran yang tidak pas, atau tidak menggunakannya dengan baik. Nah, bagi kamu yang kebetulan mengalaminya tidak perlu panik.

Dilansir dari Healthshots, berikut ini beberapa tips yang bisa kamu lakukan. Hal yang pertama harus dilakukan ialah menghentikan hubungan seks tersebut.

Ilustrasi kondom bergerigi. (Shutterstock)
Ilustrasi kondom. (Shutterstock)

Kemudian, periksa dengan pasangan apakah kondom benar-benar robek atau hanya pikiran Anda saja. Jika kondom robek, periksa apakah pasangan Anda mengalami ejakulasi atau belum.

Selanjutnya, periksa apakah kondom masih ada di penis atau sudah robek dan tertinggal di dalam vagina. Untuk lebih yakin, segera ganti dengan kondom yang baru.

Seperti dilansir dari Healthline, kondom pria adalah bentuk kontrasepsi yang efektif jika digunakan dengan benar. Menurut Planned Parenthood, mereka 98 persen efektif mencegah kehamilan jika menggunakannya dengan sempurna.

Pada kenyataannya, kebanyakan orang tidak menggunakannya dengan sempurna setiap saat. Dalam praktiknya, sekitar 18 dari 100 wanita yang menggunakan kondom pria sebagai satu-satunya bentuk kontrasepsi hamil setiap tahun.

Beberapa kondom mengandung spermisida yang disebut nonoxynol-9. Kebanyakan dokter merekomendasikan untuk tidak menggunakan kondom berlapis spermisida karena harganya lebih mahal, tidak tahan lama, dan dapat menyebabkan risiko kesehatan yang merugikan seperti infeksi saluran kemih.

Jika Anda ingin menggunakan spermisida sebagai cadangan, gunakan spermisida vaginal daripada kondom yang sudah dilapisi dengan spermisida. Selain mencegah kehamilan, kondom juga menurunkan risiko tertular atau menularkan IMS.

Let’s block ads! (Why?)