Pandemi Tiada Akhir, Siapkah Anda Beradaptasi dengan Konsep New Normal?
By: Date: 13 Mei 2020 Categories: kehidupan new normal,new normal,pandemi covid-19


Suara.com – Pandemi Tiada Akhir, Siapkah Anda Beradaptasi dengan Konsep New Normal?

Adanya pandemi Covid-19 telah berdampak pada kehidupan sehari-hari. 

Secara global, pandemi dari virus corona jenis terbaru ini sudah berlangsung selama beberapa bulan dan belum ada tanda-tanda segera berakhir,

Di Indonesia, pemerintah terpaksa menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB guna mengendalikan wabah Covid-19.

Dampak PSBB yang menjadikan ruang gerak masyarakat terbatas, membuat kegiatan sebagian kantor dan sekolah ditutup. Bahkan tempat peribadatan juga ikut ditutup. Selain itu, transportasi umum dibatasi, sampai adanya kebijakan pelarangan mudik.

Sedikit banyak, kebijakan PSBB telah mengubah kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Semua kegiatan yang tadinya dilakukan di luar rumah, terpaksa harus dilakukan di rumah aja.

Bahkan beberapa perusahaan besar telah menerapkan kebijakan mempersilakan pekerjanya bekerja dari rumah selamanya. Pun dengan penggunaan masker di ruang publik, yang sepertinya, akan menjadi keharusan selama beberapa waktu ke depan,

Ilustrasi konsep new normal (Shutterstock)
Ilustrasi konsep new normal (Shutterstock)

Kini pertanyaan baru muncul, siapkah Anda beradaptasi dengan situasi baru yang disebut The New Normal?

New Normal sendiri merupakan tahap di mana Anda diharapkan sudah sepenuhnya tidak merasa terganggu, bahkan sudah mulai nyaman dengan semua perubahan yang berhubungan dengan adanya pandemi.

“Kehidupan Anda sudah mulai kembali produktif dan menyenangkan untuk dijalani,” kata Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa, RS Pondok Indah – Puri Indah dan RS Pondok Indah – Bintaro Jaya, dr. Leonardi Goenawan, Sp.KJ, melalui siaran pers yang diterima Suara.com

Leonardi juga mencoba membagikan beberapa hal utama yang sekiranya dapat membuat Anda lebih tenang menghadapi hidup dalam konsep New Normal.

Pertama, tetap menjaga kesehatan fisik dan mental seoptimal mungkin. Kedua,  pastikan memiliki sikap menerima tanpa syarat dan realistis. 

Ketiga, pelihara terus rasa optimisme dan menyadari sepenuhnya bahwa hidup itu dinamis. Keempat, jangan pernah berhenti untuk belajar sesuatu yang baru.

Kelima, selalu melihat ke belakang hanya sebagai referensi dan belajar dari kesalahan di masa lalu. Keenam, fokus pada progress bukan pada kesempurnaan. Dak ketujuh, langkah kecil selalu lebih baik dari tidak melangkah.

“Kesehatan jiwa Anda pada masa pandemi Covid-19 perlu Anda perhatikan. Apabila tidak, dapat berdampak pada memburuknya relasi dengan sesama dan kesehatan fisik Anda. Apabila Anda memerlukan pertolongan dari tenaga profesional untuk menjalani masa pandemi ini, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis kedokteran jiwa atau psikolog,” tutupnya.

Let’s block ads! (Why?)