Liputan6.com, Jakarta Kekhawatiran muncul ketika pasangan tiba-tiba meminta untuk “break” atau beristirahat sejenak dari hubungan romantis yang telah dilalui selama ini. Tentu saja, ketakutan untuk putus bisa saja muncul ketika hal tersebut muncul.
Menurut pakar hubungan Susie dan Otto Collins dikutip dari Your Tango pada Minggu (12/10/2019), Anda tidak bisa memaksa pasangan untuk tetap melanjutkan hubungan romantis meskipun ada perasaan tidak berdaya dalam diri.
Walau begitu, jangan biarkan ini membuat hidup menjadi lebih buruk.
“Pertama dan terpenting, Anda harus memutuskan bagaimana akan menanggapi kabar buruk dari pasangan ini. Anda juga dapat membuat pilihan yang sadar tentang apa yang akan dilakukan selama jeda ini,” tulis Collins.
Karena itu, ada beberapa saran yang diberikan oleh Susie dan Otto agar tahu apa yang harus Anda lakukan jika pasangan meminta jeda dalam sebuah hubungan.
Memanjakan Diri Sendiri
1. Rawatlah Diri Anda
Ketika seseorang menerima kabar buruk seperti ini, mungkin dia akan menjadi bingung dalam menjalani rutinitasnya. Namun, buatlah perasaan lebih baik dengan merawat diri sendiri.
“Makanlah makanan sehat dan banyak minum air putih. Manjakan diri dengan mandi busa, musik santai, pijatan, atau spa yang membantu Anda merasa sedikit lebih tenang,” tulis Collins.
2. Kumpulkan Mereka yang Mendukung Anda
Berkomunikasi dan berkumpullah dengan orang-orang yang membantu Anda merasa didukung dan lebih baik. Tidak hanya teman atau keluarga, carilah aktivitas lainnya yang benar-benar membuat perasaan membaik.
Anda bisa menghabiskan waktu dalam buku, musik, kegiatan, serta kelompok yang membantu menyembuhkan luka di hati Anda.
“Habiskan lebih banyak waktu dengan orang-orang ini dengan melakukan banyak hal.”
Menerapkan Aturan dalam Hubungan
3. Tahan Keinginan untuk Memprediksi Masa Depan
Wajar ketika pikiran melayang ke masa depan ketika sebuah hubungan romantis menggantung dan tak jelas.
“Meski Anda tidak suka pada apa yang terjadi pada hidup saat ini, cobalah untuk tetap hadir di masa sekarang. Manfaatnya adalah bahwa Anda bisa membuat respon yang didasarkan dari apa yang Anda ketahui benar, bukan pada apa yang Anda bayangkan,” kata Collins.
4. Tetapkan Aturan pada Pemisahan Ini
Meski pasangan yang meminta jeda dan tidak bisa dipaksakan, bukan berarti Anda tidak berhak berpendapat. Cobalah terapkan beberapa “peraturan dasar” dalam pemisahan itu.
Susie dan Otto merekomendasikan Anda untuk membuat beberapa kesepakatan misalnya soal kesetiaan, interaksi yang sesuai dan tidak pantas dengan orang lain, seberapa banyak atau sedikit kontak satu sama lain, hingga jika ini terjadi pada pasangan yang sudah menikah, masalah keuangan dan anak.
“Anda juga bisa meminta periode waktu tertentu untuk jeda dan pemisahan ini. Setelah itu, mungkin kalian bisa berkumpul dan bicara serta membuat keputusan tentang hubungan.”
Belajar Menjadi Pasangan yang Lebih Baik
5. Lepaskan Emosi Anda
“Meskipun penting untuk tidak terjebak dalam kesedihan, ketakutan, atau emosi apa pun yang muncul, penting juga bagi Anda untuk membiarkan perasaan itu mengalir,” Collins menjelaskan.
Ketika perasaan diabaikan atau mencoba meredakannya, emosi itu biasanya akan selalu muncul dengan cara yang lebih intens.
Karena itu, berikan waktu membiarkan diri untuk marah atau menangis tanpa harus menyakiti diri sendiri atau orang lain. Emosi akan lebih mudah bergerak melalui diri Anda.
6. Jadilah Pasangan yang Lebih Baik
Evaluasilah pada diri Anda sendiri selama jeda hubungan agar menjadi pasangan yang lebih baik. Namun, bukan berarti hal itu dikarenakan ada yang salah dengan Anda.
“Kami menyarankan Anda untuk mengenali dan bertanggung jawab atas peran yang mungkin Anda mainkan dalam beberapa tantangan hubungan Anda,” tulis Collins.
Menurut keduanya, momen ini bisa menjadi waktu untuk mengubah suatu sifat buruk seperti sering cemburu atau kerap menyimpan dendam.
“Bahkan, jika Anda dan pasangan tidak lagi berhubungan setelah pemisahan ini, Anda bisa mendapatkan manfaat dari itu.”