Polusi Udara Bisa sebabkan Kematian akibat Jantung, Ini Penjelasannya
By: Date: 13 Januari 2020 Categories: Kematian,Polusi,Polusi Udara,Serangan Jantung


Suara.com – Polusi udara tidak hanya sekadar menyebabkan sejumlah penyakit, tetapi juga bisa membunuh 160 ribu orang selama 10 tahun ke depan.

British Heart Foundation memperingatkan lebih dari 40 kematian sehari akibat serangan jantung dan stroke berhubungan dengan polusi udara yang buruk.

Mereka mengatakan sekarang ini ada sekitar 11 ribu kematian per tahun akibat polusi udara buruk  dan jumlah ini akan terus meningkat seiring bertambahnya populasi.

Atasan menginginkan Inggris untuk mengadopsi pedoman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2030. Batas UE untuk polusi partikulat halus yang ditemui oleh Inggris adalah 25 mikrogram per meter. Sedangkan batas WHO sendiri berada di kisaran 10 mikrogram per meter.

BHF mengatakan polusi partikulat halus memiliki efek serius terhadap kesehatan jantung, meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.

Gedung bertingkat tersamar kabut polusi udara di Jakarta, Senin (8/7). [ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat]
Gedung bertingkat tersamar kabut polusi udara di Jakarta, Senin (8/7). [ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat]

“Setiap hari ada jutaan orang di seluruh negeri menghirup partikel beracun yang masuk ke dalam darah dan organ. Sehingga meningkatkan serangan jantung dan stroke,” kata Jacob West dari BHF dikutip dari The Sun.

Udara beracun ini termasuk dalam kategori darurat kesehatan masyarakat dan kami belum menemukan cukup solusi untuk menghadapi ancaman ini.

Tahun lalu sebuah studi pemerintah menunjukkan bahwa memenuhi pedoman WHO tentang polusi udara cukup layak untuk menghadapi ancaman ini di tahun 2030.

“Keadaan darurat iklim juga merupakan keadaan darurat kesehatan. Menangani polusi udara perlu menjadi urusan mendesak semua orang,” jelas kepala NHS, Prof. Stephen Powis.

Let’s block ads! (Why?)