Usia Harapan Hidup Pasien Gagal Jantung Lebih Rendah Dibandingkan Sebagian Besar Pasien Kanker – Tribunnews.com
By: Date: 8 Mei 2021 Categories: berita kesehatan,Health,Health Info,kesehatan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Gagal jantung merupakan gangguan pada otot jantung yang menyebabkan ketidakmampuan jantung untuk memompa darah secara optimal ke seluruh tubuh.

Kondisi ini mengakibatkan tidak tercukupinya kebutuhan berbagai organ tubuh akan suplai darah.

Gagal jantung juga merupakan komplikasi akhir dari berbagai jenis penyakit jantung yang dapat menurunkan kualitas hidup serta usia harapan hidup pasien.

Lantas bagaimana usia harapan hidup pasien gagal jantung?

Berdasarkan data penelitian di Siloam Heart Institute dalam kurun waktu 2019 – 2020, sekitar 3 persen pasien gagal jantung meninggal selama perawatan di rumah sakit dan sekitar 22.5% pasien lainnya meninggal dalam waktu 6 bulan setelah pulang rawat.

“Penelitian menunjukkan usia harapan hidup pasien gagal jantung lanjut sangat rendah, bahkan lebih buruk dari usia harapan hidup sebagian besar pasien kanker pada umumnya,” jelas dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Siloam Hospitals Kebon Jeruk dr. Leonardo Paskah Suciadi, Sp.JP, FIHA. saat webinar Grand Launching Klinik Gagal Jantung Siloam Hospitals Kebon Jeruk, Sabtu (8/5/2021).

Baca juga: Peroleh Manfaat Asam Lemak Esensial untuk Kesehatan Jantung dan Otak

Penderita gagal jantung umumnya mengeluhkan sesak napas, napas tersengal-sengal dan mudah lelah saat beraktivitas, bengkak kedua tungkai, dada berdebar, serta perut begah dan membesar yang disertai mual, menurunnya nafsu makan dan berat badan.

Selain itu, terdapat pula berbagai faktor risiko gagal jantung yang harus diwaspadai, antara lain riwayat penyakit jantung koroner atau serangan jantung sebelumnya, hipertensi, penyakit kencing manis atau diabetes, obesitas, kelainan katup jantung, penyakit paru kronik, pecandu alkohol, riwayat keluarga dengan bengkak jantung, serta usia lanjut.

Semakin banyak faktor risiko di atas yang dimiliki seseorang, semakin besar risiko untuk menderita gagal jantung.

“Karena sifatnya yang menahun dan progresif seiring waktu, penyakit gagal jantung membutuhkan identifikasi segera dan penanganan tepat sejak awal untuk mencapai hasil optimal,” katanya.

Baca juga: Kebiasaan Minum Kopi Buruk untuk Kesehatan Jantung? Itu Mitos, Simak Penjelasan Medisnya